Banner v.2
Banner v.1

Perlu Kerja Sama Lintas Pihak, PTOI Banyumas Gelar Sharing Session Dukung Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus

Perlu Kerja Sama Lintas Pihak, PTOI Banyumas Gelar Sharing Session Dukung Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus

Dewan Pengurus Cabang Banyumas Perkumpulan Terapis Okupasi Okupasional Indonesia (PTOI) adakan Sharing Session dengan berbagai komunitas untuk mendukung kemandirian ABK.-CASKIM/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID – Dalam rangka memperingati HUT ke-31 Perkumpulan Terapis Okupasional Indonesia (PTOI), PTOI Cabang Banyumas menggelar kegiatan pengabdian masyarakat berupa Sharing Session bersama para orang tua anak berkebutuhan khusus (ABK).

Acara yang bertema “Peran Komunitas Mengatasi Tantangan dalam Mendukung Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)” ini dilaksanakan pada Minggu (25/5/2025), di Aula Thalasemia lantai 3 RSUD Banyumas.

Kegiatan ini diikuti oleh para orang tua ABK dari wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen), serta menghadirkan narasumber berpengalaman dari berbagai latar belakang.

Antara lain adalah Tri Mulyanto, Terapis Okupasional dari RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto sekaligus pengurus PTOI, serta para survivor ABK seperti Anggi Maulana Caesar yang kini telah berkeluarga dan menjalani usaha, serta Siti Ngairoh dan Tegar Wijaya Kusuma, seorang mahasiswa aktif di Universitas Amikom.

BACA JUGA:Bahaya, Jembatan Darurat di Desa Watuagung Ditutup

Menurut Ketua Panitia, Rizki Hanum yang juga Terapis Okupasional di RSUD Banyumas, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan peran serta orang tua dalam mendukung anak-anak mereka menghadapi berbagai tantangan.

“Kami ingin membangun ekosistem yang saling mendukung agar anak-anak berkebutuhan khusus bisa mandiri dan diterima di masyarakat,” ujarnya.

Terapi Okupasional memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif bagi ABK.

Dengan membangun jaringan dukungan melalui komunitas, para terapis dapat membantu mengurangi stigma, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya dukungan berkelanjutan.

Kolaborasi antara keluarga, lembaga pendidikan, organisasi sosial, dan tenaga profesional menjadi kunci utama dalam mendukung tumbuh kembang ABK.

Acara ini juga menjadi wadah berbagi pengalaman antara orang tua dan para terapis, serta mendorong terbentuknya komunitas yang lebih kuat dan responsif terhadap kebutuhan ABK.

Melalui kegiatan seperti ini, PTOI Cabang Banyumas berharap kesadaran masyarakat akan meningkat, serta tercipta kerja sama yang solid lintas sektor dalam menciptakan masa depan yang lebih baik dan mandiri bagi anak-anak berkebutuhan khusus. (kim)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: