Pedagang Jalur Hijau dan Dini Hari Pasar Ajibarang Tembus Seribu Orang
Paguyuban pedagang bersiap menuju Purwokerto meluapkan aspirasinya menolak perluasan Pasar Ajibarang bulan lalu.-DOK YUDHA/RADARMAS-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Data Dinperindag BANYUMAS, jumlah pedagang jalur hijau dan dini hari di Pasar Ajibarang sampai seribu orang.
Kepala Bidang Pasar Dinperindag Banyumas, Gesang Tri Joko mengatakan perluasan Pasar Ajibarang yang saat ini masih bergejolak sejatinya adalah upaya yang dilakukan Pemda untuk menampung pedagang jalur hijau dan dini hari. Dasarnya dari keluhan pedagang dalam Pasar Ajibarang yang mengeluhkan sepinya pembeli. Keluhan tersebut juga disampaikan langsung oleh pedagang ke dewan pada saat itu.
"Kami membuktikan sendiri pedagang dini hari memang ada dan jumlahnya banyak sekitar 700 orang. Mereka mulai berjualan di pelataran Pasar Ajibarang diatas pukul 10.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB," katanya.
Gesang menjelaskan sebelum kebijakan kerjasama Bangun Guna Serah (BGS) perluasan Pasar Ajibarang oleh mantan Bupati Banyumas, Ahmad Husein ditandatangi, pihaknya juga telah berupaya membuat lapak-lapak non permanen di bagian belakang Pasar Ajibarang untuk menampung pedagang jalur hijau. Hanya sesuai namanya yang non permanen, lapak tersebut hanya sementara dan saat ini sudah dibongkar kaitannya dengan perluasan Pasar Ajibarang.
BACA JUGA:Permohonan Kerangka Acuan Amdal Perluasan Pasar Ajibarang Masuk DLH
BACA JUGA:Ketua DPRD Banyumas Terima Audiensi Pedagang Pasar Ajibarang
"Pedagang jalur hijau tidak sebanyak pedagang dini hari. Hanya sekitar 300 orang tetapi jam berjualannya sama dengan pedagang dalam. Rencana kami baik pedagang jalur hijau dan pedagang dini hari kami tempatkan di pasar baru hasil perluasan dengan biaya sewa kios atau toko yang disepakati dengan pembangun," terang dia.
Adapun dengan penolakan dari paguyuban atas perluasan Pasar Ajibarang tahun lalu, sikap pedagang justru dipertanyakan. Satu sisi memprotes pedagang jalur hijau dan dini hari berjualan di pelataran atau di luar pasar karena menyebabkan pedagang dalam sepi pembeli, sisi lainnya menolak perluasan Pasar Ajibarang yang direncanakan untuk menampung pedagang jalur hijau dan dini hari.
"Kami sangat menunggu audiensi berikutnya yang difasilitasi dewan. Sejarah munculnya kebijakan perluasan Pasar Ajibarang lengkap. Tinggal selanjutnya bagaimana komitmen dari pedagang yang nantinya disepakati," pungkas Gesang. (yda)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


