Banjarnegara Fokus Jaga Keamanan Usaha dan Percepatan Investasi
Bupati Banjarnegara saat menggelar silaturahmi dengan para pengusaha yang tergabung dalam Apindo, Kadin, dan Hipmi Kabupaten Banjarnegara, di rumah dinas bupati.-Kominfo Banjarnegara Untuk Radarmas-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kekhawatiran soal stabilitas keamanan usaha mulai mencuat dalam pertemuan antara Bupati Banjarnegara, dr Amalia Desiana, dengan sejumlah asosiasi pengusaha daerah. Pertemuan yang digelar di rumah dinas bupati itu dihadiri oleh perwakilan dari Apindo, Kadin, dan Hipmi Banjarnegara.
Isu yang menjadi sorotan utama adalah ancaman terhadap rasa aman para pelaku usaha yang dinilai bisa berdampak pada iklim investasi di daerah.
“Di beberapa daerah, kami mendengar banyak pengusaha mulai merasa tidak nyaman karena ada oknum yang mengganggu aktivitas usaha. Kami tidak ingin hal serupa terjadi di Banjarnegara,” kata Rosyid, Ketua DPK Apindo Banjarnegara, Jumat (11/4/2025).
Ia menambahkan, keamanan dan kenyamanan adalah fondasi penting dalam dunia usaha. “Selama ini Banjarnegara relatif kondusif, dan kami berharap kondisi ini bisa terus dijaga. Kalau lingkungan aman, investor pasti lebih percaya diri untuk masuk,” tegasnya.
BACA JUGA:Antusiasme Warga Tinggi, 3.500 Kendaraan Bayar Pajak di Dua Hari Pertama Pemutihan Banjarnegara
BACA JUGA:Ditemukan 589 Kasus HIV/AIDS, Tren Peningkatan Justru Terjadi di Komunitas LSL
Pernyataan itu langsung direspons oleh Bupati Amalia Desiana, yang menegaskan komitmennya menjaga stabilitas wilayah demi kepentingan dunia usaha dan investasi.
“Keamanan pengusaha itu prioritas. Karena mereka adalah mitra penting dalam membangun daerah, membuka lapangan kerja, dan menurunkan angka pengangguran,” ujarnya.
Amalia juga mengakui bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Ia menyambut baik masukan dari para pelaku usaha dan mendorong adanya komunikasi yang lebih intens antara pengusaha dan pemerintah.
“Kami akan agendakan pertemuan rutin. Supaya keluhan dan kebutuhan pelaku usaha bisa segera ditindaklanjuti. Apalagi soal kemudahan perizinan dan kecepatan pelayanan, itu akan terus kami benahi,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, isu peran strategis pengusaha dalam menekan angka kemiskinan juga mencuat. Amalia menyebut pelaku usaha bukan hanya pencipta lapangan kerja, tapi juga bagian dari solusi sosial di Banjarnegara.
“Apindo, Kadin, dan Hipmi punya posisi strategis dalam menggerakkan ekonomi lokal. Kita harus lebih erat bekerja sama, karena masalah sosial seperti pengangguran dan kemiskinan tak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja,” tegasnya. (jud)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


