Banner v.2
Banner v.1

Pemeriksaan Ketat Hewan Kurban di Banjarnegara Jelang Iduladha, Waspadai Hewan dari Luar Daerah

Pemeriksaan Ketat Hewan Kurban di Banjarnegara Jelang Iduladha, Waspadai Hewan dari Luar Daerah

Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan saat memeriksa hewan kurban disalah satu lokasi kendang sapi di Banjarnegara.-Pujud Andriastanto/Radar Banyumas-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Menjelang Iduladha, aktivitas pemeriksaan hewan kurban di Banjarnegara meningkat drastis. Pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan memperketat pengawasan terhadap hewan kurban, terutama yang berasal dari luar daerah. Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh hewan yang dijual dalam kondisi sehat dan aman dikonsumsi masyarakat.

Pemeriksaan dilakukan di berbagai titik penjualan, mulai dari pasar tradisional hingga kandang peternak. Pemeriksaan fisik hingga pemberian vitamin dilakukan pada hewan yang dinilai kurang bugar. Hewan yang mencurigakan bahkan bisa dikarantina sementara.

“Kami fokus pada pemeriksaan ketat, terutama hewan dari luar daerah. Jika kondisinya tidak vit, langsung kami tindak lanjuti,” ujar Agung Yuwono, dokter hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, saat ditemui di salah satu lokasi pemeriksaan, Sabtu (31/5/2025).

Menurut Agung, peningkatan kebutuhan hewan kurban menjelang Iduladha menuntut pengawasan lebih ketat. “Kami ingin memastikan masyarakat merasa aman. Semua hewan kurban yang dijual sudah diperiksa secara menyeluruh,” tambahnya.

BACA JUGA:Harga Hewan Sapi Kurban Naik Rp 5 Juta hingga Rp 10 Juta

Agung juga menegaskan bahwa hingga kini Banjarnegara masih dinyatakan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Meski begitu, kewaspadaan tetap tinggi. “Kasus PMK terakhir ditemukan tiga bulan lalu dan sudah sembuh. Tapi pengawasan tetap kami lakukan sebagai langkah antisipatif,” ujarnya.

Di sisi lain, Agung juga mengimbau masyarakat agar lebih cermat dalam memilih hewan kurban. Ciri-ciri fisik seperti mata cerah, gerakan lincah, kaki kuat, dan anus bersih adalah indikator utama kesehatan hewan. Untuk sapi, usia minimal dua tahun menjadi syarat sah kurban.

Tidak hanya dari sisi dinas, respons positif datang dari pelaku usaha hewan kurban. Mustajab, salah satu penjual sapi kurban di Banjarnegara, mengaku terbantu dengan kehadiran tim pemeriksa dari dinas.

“Kalau ada dokter hewan yang cek langsung, pembeli juga lebih yakin. Itu jadi jaminan buat kami bahwa hewan yang dijual sehat,” ungkapnya.

BACA JUGA:Sapi Kurban Presiden Prabowo Dibeli Seharga Rp95 Juta dari Peternak asal Karangreja

Mustajab mencatat kenaikan permintaan jelang Iduladha tahun ini mencapai 15 persen, disertai lonjakan harga yang signifikan. “Sekarang satu ekor sapi bisa naik antara Rp1,5 juta sampai Rp2 juta dibanding hari biasa,” katanya.

Pemeriksaan ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga H-1 Iduladha. Pemkab Banjarnegara berharap langkah ini dapat memberikan rasa tenang dan kepastian bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah kurban.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait