108 Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Banyumas Diimunisasi

108 Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Banyumas Diimunisasi

IMUNISASI : Petugas Puskesmas Sumbang II bersama tim program imunisasi anak sekolah untuk Anak Tidak Sekolah, menyambangi salah satu ATS untuk diimunisasi.-AAM JUNI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Sebanyak 108 anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Banyumas, mendapatkan imunisasi anak sekolah, Selasa (26/9) di Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang. Kabupaten Banyumas menjadi salah satu daerah pilot project program tersebut.

Budiyono Pelaksana Program Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengatakan, program ini merupakan uji coba untuk gerakan imunisasi ATS. Salah satu tujuannya, adalah pemenuhan hak layanan imunisasi terhadap ATS.

"Kita Sasar usia sekolah tapi tidak sekolah. Usia kelas 1 imunisasi MR dan DT, kelas 2 Td, kelas 5 Td, kelas 5 dan enam HPV. Sasaran kita anak 7 - 13 tahun," kata dia.

Budiyono menuturkan, imunisasi ATS sendiri baru pertama kali dilaksanakan dalam bentuk program pemerintah.

BACA JUGA:Cegah Kematian Akibat Diare, Seribu Lebih Balita Purbalingga Bakal Diimunisasi Vaksin Rotavirus

BACA JUGA:Selamat! SDN 1 Bokol Raih Penghargaan Penyelenggaraan Imunisasi Tingkat Nasional

"Kegiatan ini uji coba. Kalau nanti hasilnya baik dan dapat data valid, nanti kedepannya akan kita masifkan gerakan imunisasi anak tidak sekolah," ujarnya.

Menurutnya, saat ini kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi masih perlu ditingkatkan. Salah satu manfaat utama imunisasi ia jelaskan, adalah sebagai upaya mencegah kejadian luar biasa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

"Kendala kita pengumpulan data. Karena datanya berbeda banyak leading sektor Dinsos, Dinas Pendidikan, Bapedalitbang, sinkronisasi data. Yang perlu kita benahi data dulu," jelasnya.

Sementara itu Ayun Sriatmi PIC program kerjasama Undip dengan Unicef mengatakan, kegiatan tersebut salah satunya untuk mendukung program imunisasi. Dan juga pemenuhan hak anak agar bisa terpenuhi layanan imunisasi.

BACA JUGA:Sasaran Imunisasi Rotavirus Tahun Ini Empat Ribuan Bayi

BACA JUGA:ASIK akan Menjadi Portal Pelaporan Utama Imunisasi Anak

"Ini salah satu faktor kunci pencegahan stunting adalah melalui imunisasi. Kenapa ini dijalankan. Karena kami tahu Agustus sampai November itu bulan imunisasi anak sekolah. Masalahnya yang tercover hanya anak sekolah, ada beberapa anak yang tidak sekolah secara formal," ucapnya.

Ayun melanjutkan, saat ini program tersebut bari menyasar Kabupaten Pemalang, Rembang, Jepara, Banyumas, Magelang, dan Purbalingga.

"Dari enam itu kami coba melakukan upaya, ATS yang masih berusia sekolah bisa mendapatkan layanan imunisasi. Memang tidak banyak ATS, tetapi mereka tetap berhak mendapatkan itu," jelasnya.

Pemilihan Kabupaten Banyumas sebagai salah satu daerah pilot project menurutnya bukan tanpa alasan.

BACA JUGA:Dindik Banyumas Fokus Tangani Dua Program Anak Tidak Sekolah (ATS)

BACA JUGA:Kuota ATS SMA Negeri 1 Banyumas 12 Siswa

"Pilihan kami dari enam, banyak faktor. Selain data ATS sudah jelas, juga kami berharap ada komitmen dari Pemda. Harapan kami ini bisa menjadi contoh bagi kabupaten lain, kalau pemda masyarakat mau bisa kok tidak susah," pungkasnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: