AI Bantu Perkuat Keamanan MFA, Jadi Andalan Baru Hadapi Serangan Siber 2025
gambar mfa--
RADARBANYUMAS.CO.ID - Keamanan digital kini memasuki era baru dengan kolaborasi antara teknologi kecerdasan buatan (AI) dan sistem autentikasi multi-faktor (MFA). Inovasi ini menjadi jawaban atas meningkatnya intensitas serangan siber yang menyasar data sensitif di berbagai sektor.
Tahun 2025 membawa ancaman yang lebih kompleks, dengan peretas yang mampu melewati sistem keamanan konvensional. MFA yang selama ini dianggap cukup aman, mulai dievaluasi ulang efektivitasnya ketika digunakan tanpa bantuan teknologi yang lebih adaptif.
Penggunaan AI dalam sistem keamanan bukan sekadar tren, tapi kebutuhan mendesak. AI mampu mendeteksi pola akses mencurigakan secara real time dan memberi respons otomatis sebelum terjadi pelanggaran data.
Saat perusahaan berlomba memperkuat sistem digitalnya, AI dan MFA tampil sebagai solusi terbaik yang saling melengkapi. Keduanya bekerja seperti pagar berlapis yang semakin sulit ditembus oleh serangan siber berbasis rekayasa sosial atau phishing.
BACA JUGA:UMP Gelar Kuliah Tamu Internasional tentang Bioteknologi Kelapa Bersama Profesor Asal Australia
BACA JUGA:Volkswagen ID. EVERY1, Mobil Listrik Murah dengan Teknologi Canggih yang Siap Dirilis
Apa Itu MFA dan Mengapa Masih Rentan?
MFA atau Multi-Factor Authentication adalah metode autentikasi yang membutuhkan dua atau lebih bukti identitas untuk mengakses akun atau sistem. Biasanya berupa kombinasi antara kata sandi, verifikasi SMS, biometrik, atau perangkat fisik seperti token.
Namun, beberapa metode MFA seperti kode OTP via SMS kini dinilai kurang aman. Peretas menggunakan teknik phishing, SIM swapping, atau malware untuk mencuri kode OTP dan menembus sistem keamanan.
Dalam laporan terbaru dari Abnormal Security, tercatat peningkatan serangan phishing yang menargetkan pengguna dengan MFA. Ini membuktikan bahwa walaupun MFA menambah lapisan perlindungan, tetap ada celah yang bisa dimanfaatkan jika tidak diimbangi teknologi deteksi yang canggih.
Di sinilah kecerdasan buatan mulai memainkan peran penting. AI tidak hanya mengidentifikasi upaya login palsu, tapi juga mempelajari perilaku pengguna untuk membedakan aktivitas normal dan mencurigakan.
BACA JUGA:BYD E7 Max, Kombinasi Sempurna Performa, Kenyamanan, dan Teknologi Canggih
BACA JUGA: BYD Shark 6 Resmi Meluncur: Pikap Hybrid Tangguh dengan Teknologi Modern
Cara AI Memperkuat MFA
AI bekerja dengan menganalisis ribuan data perilaku pengguna, termasuk lokasi login, waktu akses, hingga pola ketikan. Sistem akan mengenali jika tiba-tiba ada akses dari lokasi asing dengan perangkat tidak biasa, lalu secara otomatis memicu verifikasi tambahan atau memblokir akses.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


