Mengenal Darah Biru Kepiting Tapal Kuda yang Viral

Mengenal Darah Biru Kepiting Tapal Kuda yang Viral

Mengenal Darah Biru Kepiting Tapal Kuda yang Viral-Liputan 6-

Darah ini juga mengandung zat khusus yang mampu menangkap bakteri dengan cara membekukannya. Oleh karena itu, darah kepiting tapal kuda memiliki kemampuan untuk mendeteksi adanya bakteri, bahkan dalam jumlah yang sangat sedikit. Bagian dari darah yang membeku tersebut dapat digunakan sebagai alat penting dalam bidang bioteknologi dan pengembangan obat-obatan.

Manfaat Darah Biru Kepiting Tapal Kuda

Menurut penjelasan dari drh Slamet Raharjo, seorang Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, darah kepiting tapal kuda memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah untuk pengecekan vaksin baru.

Dalam dunia medis, darah kepiting tapal kuda memiliki kandungan Limulus Amebocyte Lysate (LAL) yang digunakan untuk mengecek tingkat keamanan vaksin baru, termasuk vaksin Covid-19. 

BACA JUGA:Pemkab Cilacap Usulkan Jembatan Gantung Permanen di Kampung Laut ke Kementerian PUPR

BACA JUGA:Budidaya Sidat dan Pertanian Kelengkeng di Kampung Laut, Cilacap Akan Dikembangkan untuk Ekowisata

Amebosit atau LAL yang terdapat dalam darah ini berperan penting dalam melindungi dari kuman penyebab penyakit. Tanpa zat tersebut, ilmuwan akan mengalami kesulitan untuk mengetahui apakah obat-obatan atau vaksin mengandung bakteri berbahaya seperti E-coli atau Salmonela.

Slamet juga menjelaskan bahwa ekstrak dalam sel darah kepiting tapal kuda akan bereaksi secara kimia terhadap bahan berbahaya, sehingga para ilmuwan menggunakannya untuk menguji apakah obat-obatan atau vaksin baru terbilang aman. 

Pemanfaatan darah kepiting tapal kuda dalam dunia medis sudah berlangsung sejak beberapa dekade silam, khususnya sejak tahun 1970-an. Setiap tahun, ratusan ribu ekor kepiting tapal kuda ditangkap dan dibawa ke laboratorium di Amerika Serikat untuk diambil sebagian darahnya, sebelum kemudian dilepaskan kembali ke alam liar.

Kepiting Tapal Kuda Hewan Dilindungi

Darah biru kepiting tapal kuda memang menjadi perbincangan hangat, terutama dalam konteks manfaatnya dalam dunia medis dan bioteknologi. Namun, di balik manfaatnya yang besar, ada masalah yang perlu diperhatikan terkait dengan perlindungan dan konservasi spesies ini.

BACA JUGA:Jelajahi Pesona Wisata Bawah Laut Sabang

BACA JUGA:Lahan Tebu di Kampung Laut, Cilacap Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Ketika kepiting tapal kuda dibawa ke laboratorium untuk keperluan biomedis, sebagian darahnya akan diambil setelah ditusuk di sekitar organ hatinya. Proses ini menyebabkan sekitar 10-30 persen kepiting tersebut mati. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: