Atasi Masalah Sampah, Pemkab Cilacap Akan Laksanakan Program CLOCC
Kegiatan rapat koordinasi membahas program CLOCC di Kabupaten Cilacap.-Humas Pemkab Cilacap untuk Radarmas-
CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten Cilacap terus berupaya untuk menanggulangi masalah sampah. Salah satunya melalui program Clean Ocean through Clean Communities (CLOCC).
Program tersebut berasal dari Indonesian Solid Waste Asosiation The Norwegian Agency For Development Cooperation (InSWA NORAD) dan Perkumpulan Persampahan Norwegia (Avfall Norge).
Pj Bupati Cilacap Awaluddin Muuri mengatakan, Kabupaten Cilacap saat ini telah memiliki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Refuse Derived Fuel (TPST RDF) yang berada di Kecamatan Jeruklegi.
Hal tersebut dinilai menjadi salah satu kelebihan Cilacap dalam pengolahan sampah dibandingkan dengan kabupaten lain di Indonesia.
BACA JUGA:Harga Beras di Kroya Cilacap Tembus Rp 18 Ribu Per Kilogram
BACA JUGA:Enam Rumah Warga di Gentasari, Cilacap Rusak Akibat Tertimpa Pohon yang Tersambar Petir
"Terkait persampahan memang kita selangkah lebih maju dari kabupaten lain, karena kita memiliki TPST RDF dan menjadi percontohan kabupaten lain," kata dia.
Namun, dalam masalah sampah pihaknya berkomitmen untuk terus mengurangi masalah tersebut. Melalui program CLOCC, pihaknya siap untuk melakukan penyusunan rencana induk pengelolaan sampah Kabupaten Cilacap.
Disisi lain, Pj Sekda Cilacap Sujito akan mempersiapkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar dengan optimal mengimplementasikan program tersebut saat sudah terlaksana.
"Kabupaten Cilacap berkomitmen untuk melakukan hal tersebut. Jika data dan konsepnya sudah jelas, kami akan siapkan anggaran kegiatan yang dibutuhkan. Sehingga bukan hanya konseptualnya saja namun dapat benar-benar diimplementasikan secara konkret di Cilacap," kata Sujito.
Sementara itu, Project Manajer CLOCC Muhammad Satya Oktamalandi mengatakan, program tersebut bertujuan untuk mencegah dan mengurangi sampah laut dan polusi mikro plastik secara signifikan.
"Tujuan utamanya itu. Secara signifikan untuk mengurangi sampah laut dan polusi mikro plastik yang saat ini terus mengalami peningkatan. Melalui sistem pengelolaan sampah kota dan pengolahan sampah secara terintegrasi dan berkelanjutan untuk di daur ulang," katanya. (ray)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: