Melon Sultan di Desa Rawan Banjir Menginspirasi Pengunjung

Melon Sultan di Desa Rawan Banjir Menginspirasi Pengunjung

Pengelola Wisata Kampung Nopia Desa Wisata Kreatif Pekunden berkunjung ke wisata petik melon greenhouse BUMDes Nusadadi, Minggu (3/3/2024) sore.-Sugiyono untuk Radarmas-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh, sedang berupaya memperkenalkan bahwa BUMDes ada dan bisa eksis dengan jenis usaha yang digeluti.

Salah satu jenis usaha BUMDes Nusadadi adalah budidaya melon hidroponik di bekas bangunan pengungsian banjir. Setiap kali panen menjadi wisata petik.

Sering berjalannya waktu, jangkauan pengunjung semakin meluas. Wajah-wajah baru berdatangan ke greenhouse yang berada di komplek Kantor Desa Nusadadi.

Salah satu pengunjung wisata petik melon yaitu rombongan dari pengelola wisata Kampung Nopia, Desa Wisata Kreatif Pekunden, Kecamatan Banyumas.

BACA JUGA:Budi Daya dan Wisata Petik Melon Hidroponik Menyokong PADes Nusadadi

BACA JUGA:Awal Tahun Lagi Cari Usaha? Yuk, Kepoin Analisa Bisnis Melon Hidroponik

Ketua Wisata Kampung Nopia, Agus Silo terkesan dengan langkah BUMDes Nusadadi yang berkarya membangun desa lewat wisata petik melon hidroponik. Juga, dapat menarik pengunjung dari luar wilayah.

"Terinspirasi dengan tokoh-tokoh di Nusadadi yang berjuang membuat desa semakin terkenal dengan wisata petik melonnya," ujar Agus Silo, Senin (4/3/2024).

Agus mengaku, mulanya terkejut dengan harga melon hidroponik yang dibudidaya oleh BUMDes Nusadadi. Sebab, terbilang mahal. Namun, setelah mencoba dan mencicipi rasanya memang tidak mengecewakan, sebanding dengan rupiah yang dikeluarkan.

"Kaget dengan harga melon yang tinggi. Kalau saya menyebutnya melon sultan, rasanya bagus," imbuh Agus usai berkunjung ke greenhouse BUMDes Nusadadi.

BACA JUGA:Simak Keunggulan Budidaya Melon Hidroponik di Green House

BACA JUGA:Keren, Melon Hidroponik di Lokasi Langganan Banjir jadi Rujukan Sekolah Adiwiyata

Terpisah, Ketua BUMDes Nusadadi, Sugiyono bersyukur. Sebab, jangkauan pengunjung wisata petik melon hidroponik bertambah luas. 

"Secara tidak langsung jadi lebih mengenalkan bahwa BUMDes itu ada," kata Sugiyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: