Viral Video Debt Colector Dianiaya Warga di Rajawana Ternyata Hoaks, Ini Faktanya

Viral Video Debt Colector Dianiaya Warga di Rajawana Ternyata Hoaks, Ini Faktanya

Potongan video penganiayaan debt colector yang viral di medsos.-ADITYA/RADARMAS -

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS. DISWAY.ID - Video penganiyaan debt colector yang diklaim terjadi di Desa Rajawana, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten PURBALINGGA, viral di sejumlah platform media sosial (medsos).

Ternyata, video yang menyebutkan korban adalah debt colector yang mengambil paksa sepeda motor warga itu, berita bohong atau hoaks.

Dalam video yang beredar, dua orang tengah dianiaya warga. Bahkan, terlihat seorang pria menggunakan jaket berwarna hitam sudah meminta pemukulan dihentikan, tetap dianiayai oleh sejumlah warga. Bahkan, ketika sudah terjatuh korban tetap dianiaya.

Jeritan warga yang melihat aksi main hakim tersebut, terdengar sesekali di video. Dalam narasi video disebutkan korban adalah dua orang debt colector yang mengambil paksa sepeda motor warga.

BACA JUGA:Aniaya Warga Cipawon di Musala, Pelaku Warga Desa Karangcengis Kabur

Dalam narasi disebutkan lokasi kejadian penganiayaan tersebut, di Desa Rajawana, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga.

Menanggapi viralnya video penganiayaan debt colector tersebut, Kapolsek Karangmoncol Iptu Amirruddin memastikan, video tersebut bukan diambil di wilayah Desa Rajawana.

"Bukan, peristiwa tersebut tidak terjadi di Desa Rajawana, Kecamatan Karangmoncol," katanya kepada Radarmas.

Dia menambahkan, pihaknya sudah melakukan klarifikasi langsung kepada Kepala Desa Rajawana.

BACA JUGA: Tagih Setoran Mingguan, Karyawan Koperasi Dianiaya di Kejobong

Menurut Kepala Desa Rajawana tidak ada kejadian penganiayaan di wilayah desa yang dipimpinnya. "Menurut keterangan Pak Kades Rajawana, peristiwa bukan terjadi di Rajawana," tandasnya.

Dia mengakui, video tersebut sempat viral. Serta, banyak pihak yang mengkonfirmasi langsung kejadian tersebut ke pihaknya, apakah benar terjadi di Desa Rajawana atau bukan.

Dia meminta kepada masyarakat, untuk bijak dalam bermedia sosial. Informasi yang muncul di medsos menurutnya, jangan langsung diterima mentah-mentah. 

"Dikroscek terlebih dahulu kepada pihak yang berwenang, sehingga tidak menyesatkan," ujarnya.(tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: