Harga Telur Ayam Ras Tembus Rp 31 Ribu Per Kilogram di Tingkat Pengecer

Harga Telur Ayam Ras Tembus Rp 31 Ribu Per Kilogram di Tingkat Pengecer

Penjual telur ayam ras di Pasar Segamas Purbalingga.-ADITYA/RADARMAS -

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DUSWAY.ID - Harga telur ayam ras di Kabupaten Purbalingga terus merangkak naik. Harga jualnya sudah menembus Rp 30 ribu per kilogram. Bahkan, di tingkat pengecer telur ayam ras dijual Rp 31 ribu per kilogram.

Berdasarkan pantauan harga telur ayam ras naik Rp 500 per kilogram, setiap hari. Kenaikan harga sudah terjadi di tingkat pemasok atau suplyer telur ayam ras. Dari pemasok, telur ayam ras sudah dijual Rp 29.500 per kilogram.

Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pemasok telur ayam ras Edo. "Harga dari kami (pemasok, red) Rp 29.500 per kilogram," ungkapnya.

Dia menambahkan, di tingkat pengecer atau warung harga jual telur ayam ras dijual Rp 30 ribu hingga Rp 31 ribu per kilogram.

BACA JUGA:Harga Cabai di Purbalingga Melejit, Sembako Lainnya Mulai Merangkak Naik

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga Johan Arifin mengakui adanya kenaikan harga telur ayam ras beberapa hari terakhir.

"Pantauan hari ini (Sabtu, 24 Januari 2024, red) harga rata-rata telur ayam ras di Pasar segamas adalah Rp 29.500 per kilogram. Di Pasar Bobotsari Rp 30 ribu per kilogram. Serta di Pasar Bukateja Rp 30 ribu per kilogram," katanya.

Dia menambahkan, naiknya harga telur ayam ras tersebut disebabkan baiknya harga pakan ternak. Harga pakan ternak menurutnya terus merangkak naik, sejak beberapa waktu terakhir.

Selain itu, tingginya permintaan konsumen di masyarakat juga ikut memicu naiknya harga telur ayam ras di pasaran.

BACA JUGA:Harga Beras di Tingkat Penggilingan Padi Ikut Naik

Dia memprediksi harga telur ayam ras akan terus naik, karena tingginya permintaan dari konsumen. 

Diungkapkan, kenaikan harga telur ayam ras tersebut juga dibarengi dengan kenaikan harga beras, serta sejumlah komoditas sembako lainnya.

Hal itu dikeluhkan oleh sejumlah ibu rumah tangga. Sebab, pengeluaran untuk belanja makan menjadi semakin banyak.

"Gaji ASN naik, tapi harga ikut naik. Ini memberatkan kami. Diharapkan ada solusi untuk hal ini," keluh Desi, warga Kecamatan Purbalingga. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: