Nilai Jual Bahan RDF di Ajibarang Dinilai Rendah
Sampai Senin (12/2) pembangunan bangunan pengolah bahan RDF di hanggar Desa Ajibarang Kulon dari CSR belum dimulai.-Yudha Iman Primadi/Radar Banyumas-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Nilai jual bahan Refuse Derived Fuel (RDF) hasil pengolahan sampah anorganik di Ajibarang dinilai rendah. Di mana per ton hanya dihargai Rp 375 ribu.
Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Jibaku Bersih, Joko Prayitno mengatakan, jika nilai jual bahan RDF dari KSM sebesar Rp 375 ribu per ton, nominal tersebut tidak sesuai dengan biaya operasional yang dikeluarkan untuk menghasilkan bahan RDF sebanyak satu ton. Selain untuk upah tenaga kerja pengolah bahan RDF dan bahan bakar, waktu untuk menghasilkan bahan RDF sebanyak satu ton juga tidak cukup satu minggu.
"Satu ton bahan RDF paling tidak butuh waktu setengah bulan dengan melihat volume sampah yang masuk ke hanggar Desa Ajibarang Kulon saat ini," katanya ditemui Radarmas, Senin (12/2).
Joko menyampaikan, sampai saat ini untuk pembangunan bangunan pengolahan RDF dari Corporate Social Responsibility (CSR) di hanggar Desa Ajibarang Kulon, belum dimulai. Untuk lokasi pembangunan sudah disiapkan oleh pengurus KSM.
BACA JUGA:Pembangunan Tempat Pengolahan RDF Desa Kracak Tunggu Akses Jalan Selesai
BACA JUGA:Pengolahan Sampah di RDF Cilacap Menghasilkan Energi Terbarukan Lebih Banyak
"Sampai sekarang belum ada perkembangan. Infonya mulai dibangun bulan ini," terang dia.
Adapun dengan bantuan operasional untuk upah tenaga kerja dan bahan bakar yang didapat oleh KSM sebesar Rp 2 juta per bulan selama tiga bulan, sedikit banyak mampu menopang biaya operasional untuk untuk menghasilkan bahan RDF dalam tiga bulan. Harapannya untuk bulan keempat dan seterusnya masih ada bantuan operasional yang diberikan untuk menutup biaya produksi bahan RDF.
"Mudah-mudahan bantuan operasional untuk menghasilkan bahan RDF tidak hanya untuk tiga bulan," pungkas Joko. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: