Menggali 4 Kelemahan Pembayaran Tunai yang Perlu Diketahui Pemilik Bisnis

BACA JUGA:Pembayaran Bus Trans Banyumas Bisa Lewat Kartu E-Toll

BACA JUGA:Dari OVO hingga GoPay, 6 Jenis E-Money Paling Populer di Indonesia yang Wajib Diketahui

Terlebih lagi, mengingat kasus COVID-19 yang masih relevan tahun lalu di Indonesia, penggunaan uang tunai dapat meningkatkan risiko penularan. Oleh karena itu, penggunaan sistem pembayaran digital jelas lebih menguntungkan dari perspektif kesehatan.

3. Promo yang Jarang

Salah satu kekurangan pembayaran tunai adalah jarangnya program promosi yang dapat diakses. Jika diingat kembali, seberapa sering kita menemui program promosi atau diskon yang berlaku untuk transaksi tunai? Rasanya, hal tersebut cukup langka bukan?

Berbeda halnya dengan pembayaran tunai menggunakan dompet digital. Hampir setiap pedagang saat ini menyediakan diskon khusus untuk pembayaran menggunakan penyedia layanan tertentu. Selain praktis, kita juga bisa mendapatkan potongan harga! Dengan demikian, kelemahan penggunaan uang tunai di era digital seperti sekarang menjadi semakin jelas.

4. Keterbatasan Pilihan

Selanjutnya, kelemahan pembayaran tunai ialah adanya keterbatasan pilihan dibandingkan dengan pembayaran non-tunai. Bayangkan saja, dalam melakukan transaksi tanpa uang tunai, kita bisa menggunakan kartu kredit, kartu debit, aplikasi dompet digital, pemindaian kode QR, transfer, dan masih banyak lagi!

Setiap metode pembayaran ini memiliki kelebihan masing-masing. Sebagai contoh, pembayaran dengan kartu kredit memungkinkan kita untuk melakukan pelunasan dengan skema cicilan. Di sisi lain, pembayaran menggunakan dompet digital seringkali dikaitkan dengan berbagai promo cashback atau diskon khusus. Sungguh menyenangkan, bukan?

Dengan memahami lebih dalam mengenai kelemahan pembayaran tunai yang telah diuraikan, pemilik bisnis dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan progresif dalam mengelola sistem pembayaran mereka. (amp/*)

Sumber: