Kuat Mana Jalan Tol Aspal Atau Jalan Beton? Berikut ini Perbandinganya!

Kuat Mana Jalan Tol Aspal Atau Jalan Beton? Berikut ini Perbandinganya!

Kuat Mana Jalan Tol Aspal Atau Jalan Beton Berikut ini Perbandinganya!-oto.detik.com-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID -Permukaan jalan tol di Indonesia mengadopsi berbagai jenis material, sejumlah ruas jalan tol menggunakan material aspal, sementara yang lainnya menggunakan material beton.

Terdapat perbedaan antara jalan tol yang dilapisi aspal dan yang menggunakan beton. Dapat dikenali dengan mudah melalui warna permukaan jalan.

Jika jalan berwarna hitam, menandakan penggunaan aspal, sedangkan jalan tol yang menggunakan beton memiliki warna abu-abu cerah.

Selain itu, terdapat berbagai perbedaan lain antara material aspal dan beton yang digunakan dalam pembuatan jalan tol.

Berikut ini penjelasan perbandingan material antara jalan Tol yang menggunakan Beton dengan Jalan Tol yang menggunakan Aspal.

BACA JUGA:5 Cara Mengantisipasi Kecelakaan Saat Mengemudi di Jalan Tol!

BACA JUGA:Proyek Jalan Tol di Cilacap Bisa Mendukung Perekonomian Rakyat

Alasan Perbedaan Material Jalan Tol

Disebutkan bahwa pemilihan material aspal dan beton dalam konstruksi jalan tol disesuaikan dengan perencanaan beban lalu lintas yang akan dihadapi oleh kendaraan yang melintas. 

Selain itu, penentuan apakah menggunakan aspal atau beton juga dipengaruhi oleh kondisi tanah di sekitar area konstruksi selama pembangunan jalan tol.

Keunggulan dan Kelemahan Beton dan Aspal


Kuat Mana Jalan Tol Aspal Atau Jalan Beton Berikut ini Perbandinganya!-berita.99.co- 

Keunggulan Penggunaan Material Beton

Penggunaan bahan Beton dalam pembangunan jalan tol dianggap memiliki sejumlah keunggulan.

Pertama, bahan beton lebih kuat dalam menopang beban kendaraan berat seperti bus dan truk tronton.

BACA JUGA:Rencana Pembangunan Jalan Tol di Cilacap Belum Ada Perkembangan

BACA JUGA:Rencana Pemindahan Balai Desa Pancasan, Banyumas, Tunggu Kejelasan Jalan Tol Tegal ke Cilacap

Selain itu bahan beton tetap tahan lama meskipun sering terkena genangan air dan banjir, kemudian juga usia pakai bahan beton cenderung lebih panjang. 

Terakhir, bahan beton dapat diterapkan pada struktur tanah yang lemah tanpa memerlukan perbaikan struktur tanah sebelumnya.

Kelemahan penggunaan Material Beton

Meski begitu, penggunaan bahan beton dalam pembangunan jalan tol juga menghadapi beberapa kekurangan.

Beberapa di antaranya termasuk warna permukaan jalan yang berkesan abu-abu cerah, memberikan tampilan keras dan kering pada jalan tersebut.

Selain itu, tekstur permukaan jalan yang lebih kasar menuntut upaya ekstra untuk menghasilkan kontur jalan yang lebih rata.

Merawat bahan beton pada jalan tol juga terbukti lebih sulit, memerlukan tindakan tambahan agar jalan tol tidak mudah mengalami retak.

BACA JUGA:Pecah Kepadatan Arus Lalu Lintas, Imbau Pemudik Bisa Gunakan Alternatif Jalan Tol Lain

BACA JUGA:Dampingi Jokowi Resmikan Jalan Tol Semarang-Demak, Ganjar: Semoga Bisa Urai Kemacetan dan Rob

Keunggulan Penggunaan Material Aspal

Setelah memahami keunggulan dan kelemahan dari bahan beton, mari kita perhatikan kelebihan bahan aspal untuk konstruksi jalan tol: 

Warna hitam pada bahan aspal memberikan kesan yang lembut, teduh, dan nyaman.

Selain itu, permukaan jalan tol yang menggunakan bahan aspal memiliki tekstur yang cenderung halus dan tidak bergelombang.

Perawatan jalan tol yang terbuat dari bahan aspal biasanya lebih mudah, dan jika terjadi kerusakan pada permukaan, dapat diganti dengan yang baru.

BACA JUGA:Jalan Tol Cilacap - Yogyakarta Masuk Tahap AMDAL, Terkoneksi Tol Gedebage Bandung - Tasikmalaya

BACA JUGA:Jalan Tol Cilacap - Yogyakarta Masuk Tahap AMDAL, Terkoneksi Tol Gedebage Bandung - Tasikmalaya

Kelemahan Material Aspal

Penggunaan material Aspal dalam konstruksi jalan tol, serupa dengan material Beton, juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu diperhatikan. 

Material Aspal cenderung kurang mampu menopang beban kendaraan berat seperti truk dan bus, mengakibatkan potensi kelemahan struktural pada jalan tol.

Aspal  dapat rentan mengalami kerusakan dan terbentuknya lubang jika terpapar genangan air atau banjir. Hal ini dapat mempercepat proses degradasi dan memerlukan tindakan perbaikan yang intensif.

Usia Pakai Lebih Pendek dengan Perawatan Rutin, Usia pakai material Aspal cenderung lebih singkat, membutuhkan perawatan rutin agar kualitas dan daya tahannya dapat dipertahankan.

BACA JUGA:Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 2 Capai 66 Persen, Lengkapi Konektivitas Utara Pulau Jawa

BACA JUGA:Diduga Cagar Budaya, Batu Yoni Terancam Diterjang Jalan Tol Solo-Jogja

Proses perawatan ini dapat menimbulkan beban tambahan dalam pengelolaan infrastruktur.

Memiliki Keterbatasan Penggunaan pada Tanah yang Lemah, Material Aspal tidak dapat diterapkan dengan efektif pada struktur tanah yang memiliki kelemahan.

Itulah perbandingan antara material aspal dan beton dalam konteks jalan tol, termasuk kelebihan dan kekurangannya. (aef/*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: