Pengelola Trans Banyumas Targetkan Kantongi Sertifikat K3 Tahun Ini

Pengelola Trans Banyumas Targetkan Kantongi Sertifikat K3 Tahun Ini

TANGGAP DARURAT : Salah satu driver Trans Banyumas berlatih memadamkan api saat latihan tanggap darurat, sebagai salah satu syarat untuk bisa mendapatkan sertifikat K3.-IPOENG UNTUK RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Tahun ini, pengelola PT. Banyumas Raya Transportasi, mentargetkan bisa mengantongi sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pengusaha angkutan umum yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan.

Dengan adanya sertifikat tersebut, maka perusahaan angkutan umum sudah bisa bersaing baik di level nasional dan internasional dalam melayani masyarakat.

"Ini dalam rangka pemenuhan ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2018 tentang, Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum. Salah satu syarat kepengurusan sertifikat K3 dari Kemenhub, adalah dengan membentuk tim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dan mengadakan pelatihan tanggap darurat," kata Kepala Pengelola PT. Banyumas Raya Transportasi Ipoeng M. Marsikun.

Ipoeng menuturkan, pelatihan tanggap darurat tersebut diikuti dari mulai unsur operasional, mekanik, staff, dari driver Trans Banyumas.

BACA JUGA:Halte Trans Banyumas Jadi Tempat Nongkrong dan Mabuk Anak Punk, Ini yang Dilakukan Dinas Perhubungan

BACA JUGA:Rute Trans Banyumas di Ajibarang Diusulkan Sampai Ke Pekuncen

"Pelatihannya hari Sabtu, (21/10) pertama adalah untuk materi penjelasan K3 oleh Dinhub, keselamatan dan kesehatan kerja oleh tim RS Dadi Keluarga. Yang tidak kalah penting, bagaimana kita mengendalikan kecelakaan kerja termasuk kebakaran baik di pool atau di jalan saat driver bekerja. Jadi kita dilatih bagaimana cara, memadamkan api kecil dan besar, dan jika ada kebocoran gas setidaknya sudah ada tim," paparnya.

Menurutnya, belum semua perusahaan angkutan umum sudah mempunyai sertifikat K3.  Sertifikat tersebut ia katakan, menjadi indikator paling mudah apakah pelayanan perusahaan tersebut sudah prima atau belum.

"Untuk klien kebanyakan sekarang meminta sertifikat sebagai simbol, untuk mengetahui operator sudah sangat profesional. Dokumen kita sudah masuk 99,4 persen. Jadi kelengkapan dokumen tinggal nanti ada kunjungan ke lapangan," ucapnya.

Lebih jauh, pihaknya berharap sertifikat tersebut bisa turun di tahun ini. Sertifikat K3 sendiri, pihaknya baru mengurus di tahun ini. Tidak mudah memang, karena syarat yang diperlukan sangat banyak.

BACA JUGA:Dinhub Banyumas Usulkan Rp 500 Juta untuk Penambahan Halte Trans Banyumas

BACA JUGA:Mulai Sasar Sekolah, Target Aktivasi Tarif Khusus Trans Banyumas Capai 3.000 Pelajar dan Mahasiswa

"Meski banyak syaratnya, kami berkomitmen bisa mengantongi sertifikat tersebut sebagai salah satu bukti pelayanan prima kami yang selalu ada untuk masyarakat," pungkasnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: