Volume Lalu Lintas Keluar Masuk Banyumas Naik 30 Persen Pada H-6 Lebaran

Volume Lalu Lintas Keluar Masuk Banyumas Naik 30 Persen Pada H-6 Lebaran

Kasi Manajemen Lalu Lintas Dinas Perhubungan Banyumas, Muhamad Eka standy di ruang ATCS memantau pergerakan keluar masuk kendaraan di Banyumas jelang lebaran, Rabu (26/3).-YUDHA IMAN/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Volume lalu lintas yang keluar dan masuk wilayah Kabupaten Banyumas melalui ruas jalan Ajibarang-Bumiayu pada H-6 Lebaran Idul Fitri naik 30 persen.

Data Dinas Perhubungan Banyumas, total volume lalu lintas keluar dan masuk (dua arah) pada ruas Jalan Ajibarang-Bumiayu depan Jembatan Timbang Ajibarang, Selasa (25/3) atau H-6 lebaran naik 30 persen dibandingkan volume lalu lintas Senin (24/3) atau H-5 lebaran.

Kasi Manajemen Lalu Lintas Dinas Perhubungan Banyumas, Muhamad Eka mengatakan total volume lalu lintas keluar dan masuk (dua arah) pada ruas Jalan Ajibarang-Bumiayu depan Jembatan Timbang Ajibarang, Selasa (25/3) atau H-6 lebaran sebanyak 50.431 kendaraan/jam. Dibandingkan Senin (24/3), ada kenaikan volume lalu lalu lintas sebesar 11.723 kendaraan/jam.

"Pada H-5 lebaran total volume lalu lintas keluar dan masuk (dua arah) hanya 38.708 kendaraan/jam," katanya ditemui Radarmas, Rabu (26/3).

BACA JUGA:300 Perantau Purbalingga Bakal Mudik Pakai Bus Gratis Pemerintah

BACA JUGA:Posko Kesehatan Mudik Siap Layani Pemudik Secara Gratis

Eka menjelaskan kenaikan volume lalu lintas kendaraan keluar dan masuk (dua arah) pada ruas Jalan Ajibarang-Bumiayu depan Jembatan Timbang Ajibarang, Selasa (25/3) atau H-6 lebaran tahun ini juga lebih tinggi dibandingkan volume lalu lintas H-6 lebaran tahun lalu. Meski tidak signifikan, ada kenaikan volume lalu lintas pada H-6 lebaran tahun ini sebanyak 1.238 kendaraan/jam atau tiga persennya.

"Tahun lalu total volume lalu lintas keluar dan masuk (dua arah) pada ruas Jalan Ajibarang-Bumiayu depan Jembatan Timbang Ajibarang di H-6 tidak sampai 50 ribu kendaraan per jam," terang dia.

Disinggung mengenai akuntabilitas pemantauan lalu lintas di depan Jembatan Timbang Ajibarang melalui portable komputer dari ruang Area Traffic Control System (ATCS), margin error sekitar 10 persen. Dengan penghitungan kendaraan yang melintas tidak lagi manual, kecepatan jaringan internet berpengaruh pada pengolahan data pada sistem.

"Tahun ini kami tidak menerjunkan personil ke Jembatan Timbang Ajibarang karena efisiensi anggaran. Jika penghitungan dilakukan lebih dekat ke lokasi mungkin margin error hanya lima persen," pungkas Eka. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: