Sejarah Gang Mayong, Pusat Kuliner Legendaris Purbalingga!

Sejarah Gang Mayong, Pusat Kuliner Legendaris Purbalingga!

Sejarah Gang Mayong-Mapio.net-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Purbalingga sebagai kota kelahiran Panglima Besar Jenderal Soedirman tentu memiliki segudang sejarang di dalamnya. Tak terkecuali Gang Mayong yang merupakan pusat kuliner legendaris Purbalingga.

Sebagai warga Purbalingga yang rumahnya tidak jauh dari pusat kota tentu mengandalkan tempat ini saat hendak mencari makan sore atau malam. Menariknya meski sudah amat lama, Gang Mayong tetap eksis.

Penasaran dengan sejarah Gang Mayong? berikut informasinya telah Radarmas rangkum dari berbagai sumber;

BACA JUGA:6 Rekomendasi Wisata Sejarah di Banyumas, Intagramable dan Low Budget!

BACA JUGA:Sejarah dan Perkembangan Android yang Kini Menjadi Kebutuhan Manusia

Sejarah Gang Mayong

Pada saat Purbalingga dipimpin oleh Bupati Triyono Budi Sasongko, Gang Mayong sempat dinamai Kya-kya Mayong yang mana menyerupai Taman G Walk milik Surabaya. Nama tersebut diperkuat dengan hiasan lampion seperti di satu keramaian pecinan.

Namun semenjak lampion-lampion itu rusak dan diganti lampu biasa, nama Kya-kya Mayong redup dan kembali ke asalnya yakni Gang Mayong. Namun, keramaian kuliner di malam hari tetap ramai. Puncak keramaian Gang Mayong terjadi pada malam minggu atau pada malam hari libur.

Mundur ke masa lalu, rupanya Gang Mayong punya sejarah yang begitu kompleks. Berdasarkan penjelasan dari sejarawan Purbalingga, Gunanto Eko Saputro mengatakan bahwa penamaan Mayong tak lepas dari khas etnis Tionghoa.

Menurut pemaparannya, di Gang Mayong ada seorang saudagar dari kalangan etnis Tionghoa yang memiliki tanah amat luas atau puluhan hektar yang terbentang dari Masjid Darussalam hingga GOR Mahesa Jenar Purbalingga.

BACA JUGA:Hotel Besar Purwokerto, Hotel Bersejarah di Tengah Kota Purwokerto

BACA JUGA:Sejarah dan Resep Kerak Telor, Makanan Betawi Paling Kesohor yang Wajib Dicoba!

Pada Gang tersebut berdirilah rumah dari Kwee Lie Kang yang punya tanah tersebut. Dia memiliki perusahaan besar bernama Gwan Lie Handel en Cultuur. Dalam buku Cultuur-Adresboek Voor Nedherlandsch-Indie tercatat sudah berdiri sejak 1915.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: