Cetak Generasi Berkarakter Di Sekolah Alam Perwira

Cetak Generasi Berkarakter Di Sekolah Alam Perwira

PURBALINGGA - Sekolah Alam Perwira Purbalingga hadir untuk mencetak generasi yang berkarakter yang mampu menjadi problem solving bagi diri dan lingkungannya. Sekolah yang berlokasi di Desa Gambarsari, Kecamatan Kemangkon, mulai membuka pendaftaran untuk tahun ajaran 2017/2018. ALAMI : Pengurus Yayasan Insan Madani dan Kepala SD Alam Perwira berfoto di depan ruang kantor dan ruang kelas yang dibuat unik dan alami. (BUDI CAHYO UTOMO/RADARMAS) Ketua Yayasan Insan Madani, Rahmat Aripin didampingi Pembina Yayasan Dwi Gandik Birowo mengatakan, seiring dengan semakin kompleknya tantangan zaman, kedepan dibutuhkan generasi yang tangguh dan berkarakter. "Generasi yang tangguh ini membutuhkan pendidikan karakter yang kuat sejak dasar," tutur Rahmat. Dengan mengusung konsep sekolah alam, siswa di Sekolah Alam Perwira akan mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) yang menyenangkan dan tidak tekt book. "Sebanyak 70 persen kegiatan belajar dilaksanakan di luar kelas," tambahnya. Sekolah yang berdiri di lahan 0,5 hektar ini didukung suasana pedesaan yang jauh dari kebisingan, sehingga memberikan keamanan yang lebih bagi siswanya. Lingkungan persawahan dan kehidupan agraris masyarakat sekitar akan menjadi laboratorium alam bagi para siswa. "Lingkungan sekitar juga menjadi wahana untuk belajar. Siswa nantinya akan belajar banyak tentang segala hal dari lingkungan alam sekitar," tambahnya. Kurikulum Sekolah Alam Perwira ini akan mengusung konsep akhlak dan leadership, bakat dan life skill, seni dan kreativitas, lingkungan dan konservasi serta logika dan akademik. "Sekolah Alam Perwira ini akan bergabung dengan Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN) dan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT)," tandasnya. Kepala SDIT Alam Perwira, Desi Cahyaningrum mengatakan, pada tahun ajaran baru ini SDIT Alam Perwira membuka pendaftaran untuk dua kelas. "Pembelajaran menggunakan metode tematik dan project based learning. Materi diberikan secara menyeluruh dan konstektual dengan kehidupan sehari-hari," tandasnya. Nilai-nilai keislaman bakal diberikan melalui pembiasaan sharing motivasi dan tausiyah, salat dhuha dan al Matsurat, tahfid dan tahsin dan lainnya. Pembelajaran juga akan menyenangkan dengan konsep pembelajaran interaktif, pembelajaran santai di ruang terbuka dipadukan dengan outbound, farming, outing class, kemah mukhayam, komputer dan internet serta market day. "Market day menjadi wahana bagi siswa dalam belajar keterampilan wirausaha sejak dini," tambahnya. Dwi Gandik menambahkan, sesuai dengan konsepnya, bangunan kelas dibuat dengan bahan sebagian besar kayu dan bambu, tanpa melupakan fungsi dan kenyamanan. "Nanti disediakan juga arena outbound sebagai salah satu fasilitas siswa," tambahnya. (bdg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: