Kemdikbud Terbitkan Edaran Wajib Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Kemdikbud Terbitkan Edaran Wajib Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

PURWOKERTO - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof Dr Muhajir Effendy MAP Kamis (27/4) kemarin membuka Pameran Pendidikan di lapangan Tenis Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas. Mendukbud juga melaunching gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) jenjang SD. BUKA ExPO: menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Muhajir Effendi didampingi Bupati Banyumas Ir H. Achmad Husein memotong pita saat pembukaan EXPO Pendidikan di halaman Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Kamis (27/4) kemarin. (DIMAS PRABOWO/RADARMAS) Terkait pengutan pendidikan Karakter, Mendikbud menjelaskan, bahwa Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan salah satu dari tiga program prioritas Presiden Jokowi. Selain, program lain yaitu percepatan distribusi PIP bagi siswa dari keluarga kurang mampu yang dibuktikan dengan memiliki KIP dan penguatan pendidikan vokasi. "Ada lima bidang vokasi yang harus benar-benar diperhatikan dan diperkuat di seluruh SMK yaitu Pariwisata, Pertanian, Ketahanan Pangan, Kelautan dan Industri Kreatif." katanya. Mendikbud melanjutkan porsi pembelajaran untuk pendidikan karakter pada jenjang SD sebesar 60 persen dan SMP 70 persen. Sisanya 40 persen dan 30 persen barulah diisi dengan ilmu pengetahuan. Muhajir juga telah membuat edaran bahwa pada tahun ajaran 2017/2018 mendatang, setiap kegiatan belajar mengajar wajib diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sebelum pulang selain berdoa juga harus menyanyikan lagu-lagu nasional. "Tahun ajaran yang akan datang kita benar-benar akan melakukan reformasi pendidikan dalam rangka mensukseskan program reformasi mental presiden. Guru harus 8 jam standby di sekolah. Saya yakin kalau kepala sekolah dan gurunya kreatif, siswa tidak akan merasa bosan berlama-lama di lingkungan sekolah," sambung Muhajir. Melalui program PPK, dirinya berharap agar sekolah dapat menjadi rumah kedua bagi peserta didik. Sekolah harus mampu memberi rasa nyaman dan aman bagi peserta didik. Bukan sebaliknya menjadi sekolah dengan suasana yang sumpek, menekan dan penuh intimidasi. Dirinya yakin bila PPK dapat berjalan maksimal, pendidikan di Kabupaten Banyumas semakin bertambah baik dan mampu bersaing dengan pendidikan di negara-negara maju lainnya. "Sesuai arahan presiden, PPK tidak boleh hanya berhenti pada sebatas wacana. Harus ada realisasinya. Dengan begitu pada tahun 2045, Indonesia dapat panen generasi-generasi muda penerus bangsa yang berkarakter, handal dan tahan banting," tutup dia. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut juga memberikan bantuan 500 buku cerita rakyat ke Pemerintah Kabupaten Banyumas. Sementara itu, Kepala SMK Wiworotomo Purwokerto, Drs Susilo ST sebagai salah satu pengisi stan ekspo pendidikan mengaku terkesan dengan digelarnya ekspo pendidikan untuk semua jenjang pendidikan. Dengan adanya ekspo, karya-karya peserta didik khususnya pada jenjang SMK dapat tersalurkan. Dengan dua stan yang disewa, dirinya siap menerima pengunjung dan masyarakat umum yang ingin mengenal lebih dekat mengenai inovasi-inovasi karya peserta didik yang dipamerkan beserta jurusan-jurusan yang ada di SMK Wiworotomo Purwokerto dan keunggulannya. "Melalui ekspo ini juga kami secara tidak langsung terbantu dalam mempromosikan sekolah," kata Susilo. (yda/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: