Sekolah Tidak Patuhi Kesepakatan Jumlah Komputer dalam Satu Ruangan UNBK

Sekolah Tidak Patuhi Kesepakatan Jumlah Komputer dalam Satu Ruangan UNBK

PURWOKERTO - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) telah berjalan hari ketiga Rabu (12/4) kemarin. Namun, dari hasil evaluasi masih ada sekolah yang melanggar kesepakatan bersama dengan Puspendik. Sebelumnya disepakati jumlah maksimal komputer didalam satu ruangan UNBK hanya diperbolehkan sebanyak 40 unit termasuk cadangan. Namun, di lapangan masih ditemukan sekolah yang tidak mematuhi kesepakatan tersebut. Ilustrasi Dari pantauan Radarmas pada pelaksanaan UNBK hari ketiga, Rabu (12/4), sebuah SMA swasta dengan jumlah peserta didik mencapai 125 anak hanya mengoperasionalkan satu laboratorium kompter untuk tiga sesi UNBK. Hal ini mengakibatkan panitia UNBK di sekolah tersebut harus menyiapkan komputer hingga 42 unit untuk dipakai sekaligus dalam satu sesi. Belum lagi seharusnya pihak sekolah juga menyiapkan 10 persen komputer cadangan untuk mengantisipasi jika ada komputer yang mengalami gangguan. Terlalu banyaknya komputer dalam satu ruang inilah yang kemungkinan kerap menimbulkan gangguan pada jaringan internet akibat beratnya kerja server. Tim visitasi kesiapan UNBK Kabupaten Banyumas, Heru Priyatno Adi SPd dikonfirmasi Radarmas tidak memungkiri masih adanya sekolah yang tidak mematuhi kesepakatan mengenai jumlah maksimal komputer tersebut. Meskipun tidak sesuai kesepakatan, Heru menegaskan agar sekolah dapat memastikan pelaksanaan UNBK berjalan dengan lancar sampai Kamis (13/4). "Jumlah peserta didiknya tanggung. Tetapi selama spesifikasi server yang dimiliki sekolah tersebut tinggi kenapa tidak mungkin," katanya. Dirinya menjelaskan dengan jumlah siswa sebanyak 125 peserta didik dengan hanya menggunakan satu laboratorium komputer tentunya menjadi sulit mengejar terpenuhinya jumlah maksimal komputer sebanyak 40 unit perlab. Seharusnya dengan peserta didik sebanyak itu, pihak sekolah akan lebih baik mengoperasionalkan dua lab komputer. "Saat dilakukan visitasi, sekolah mengatakan bahwa akan memakai dua lab. Satu di SMA dan datu di SMP. Waktu saya visitasi ke sana untuk lab di SMA katanya sedang diperbaiki. Ternyata saat hari H pelaksanaan kenyataannya hanya satu lab di SMA tersebut yang dipakai," terang dia. Ketua UN 2017 BP2MK Wilayah V Banyumas, Kustrisaptono SSi MPd ketika dikonfirmasi Radarmas mengenai jumlah ideal komputer dalam satu ruang ujian mengatakan bahwa satu ruang ujian idealnya hanya diisi 20 unit komputer. Namun pada kenyataannya baik pada pelaksanaan UNBK jenjang SMA maupun SMK yang telah selesai minggu lalu, ada saja sekolah yang mengisi satu ruang ujian lebih dari 20 komputer. Namun demikian, dirinya sependapat selagi sekolah masih mampu menghandel pelaksanaan UNBK agar tidak muncul kendala, jumlah komputer yang melebihi batas ideal tidak terlalu menjadi masalah. "Bahkan salah satu SMK di wilayah Eks Karesidenan Banyumas ada yang berani menggelar untuk 1 sesinya langsung 80 peserta dengan 80 komputer secara bersamaan di aula dengan 4 server. Mungkin mereka seperti itu karena jumlah peserta didiknya banyak," katanya. Kustrisaptono mengingatkan semua sekolah yang menggelar UNBK agar memenuhi syarat kenyamanan ruang ujian meskipun dengan komputer yang melebihi jumlah ideal. Syarat yang dimaksud antara lain untuk 1 peserta didik ruang bebasnya seluas 3 M2 dan posisi duduk satu peserta dengan peserta lain didepannya tidak boleh langsung berhadap-hadapan muka tanpa penghalang. "Tujuannya tentu agar peserta bisa lebih fokus menyelesaikan semua soal ujian," tutup Kepala Seksi SMK BP2MK wilayah V tersebut. Sebelumnya pada pelaksanaan UN hari kedua, Selasa (11/4), server UNBK di MA Maarif Wanayasa, Banjarnegara rusak. Meskipun tidak sampai membuat peserta ujian pada sesi kedua dan ketiga harus mengikuti ujian ulang, rusaknya server yang diduga akibat rendahnya kualitas server yang digunakan sekolah harus menjadi perhatian semua sekolah tak terkecuali bagi sebagian SMP yang telah menyatakan siap untuk menggelar UNBK pada awal Mei mendatang. Dari data yang berhasil dihimpun, tingkat ketidakhadiran untuk Kabupaten Banyumas sebanyak 5 siswa dengan keterangan mengundurkan diri. Satu siswi MAN Purwokerto 2 yang sakit pada hari pertama, Senin (10/4) telah kembali masuk sejak Selasa (11/4). (yda/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: