Makanan yang Dibakar Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh dan Kesehatan, Benarkah?

Makanan yang Dibakar Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh dan Kesehatan, Benarkah?

Makanan yang Dibakar Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh dan Kesehatan Kalian-Radar Tasikmalaya TV-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID – Siapa yang tidak suka makanan yang dibakar? Siapapun pasti suka sate, ayam panggang, ayam bakar, jagung bakar, dan makanan yang dibakar lainnya.

Memang dengan proses dibakar akan melepaskan kalori dan lemak yang terkandung pada daging. Mmebuat daging lebih rendah kalori daripada daging yang melalui proses penggorengan.

Itulah mengapa daging yang dibakar atau dipanggang memiliki kalori yang lebih rendah. Cara memasak dengan metode dibakar memang sangat disukai banyak orang. Terlebih lagi masakan di Indonesia.

Biasanya aroma makanan yang dibakar sangat menggugah selera makan. Kalian pasti pernah lewat di sekitar pedagang sate yang sedang membakar dan aromanya sangat nikmat dari rasa makanan yang lezat, khas, dan berasap.

BACA JUGA:Nikmatnya Nasi Penggel, Makanan Khas Kabupaten Kebumen yang Legendaris, Wajib Kamu Coba!

BACA JUGA:Getuk Goreng Sokaraja, Makanan Khas Banyumas yang Biasa Dijadikan Oleh-oleh

Untuk beberapa orang juga sangat menyukai makanan yang dibakar. Namun tahukah kalian, suhu yang terlalu tinggi saat membakar makanan juga berbahaya untuk tubuh kalian. Karena adanya bahan kimia yang menempel pada saat dibakar.

Tetapi bukan berarti makanan yang dibakar tidak boleh dimakan. Sesekali kalian boleh memakan makanan yang dibakar. Namun disarankan jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan dibakar.

Ada beberapa penyakit yang dikaitkan dengan makanan yang dimasak dengan cara dibakar. Bahkan dampak buruk dari makanan yang dibakar tidak taggung-tanggung. Kanker juga bisa muncul karena efek karsinogenik.

Sebaiknya kalian lebih berhati-hati Ketika makan makanan yang dibakar terlalu sering. Berikut adalah dampak buruk makanan yang dibakar untuk tubuh kalian.

BACA JUGA:Suka Makanan Berminyak? Waspadai Masalah Kesehatan Ini

BACA JUGA:Makanan Ringan Lanting Asal Kebumen yang Disukai Banyak Orang

Hilangnya Kandungan Gizi Pada Makanan

Ketika makanan dipanaskan sampai suhu yang terlalu panas, akan menyebabkan hilangnya gizi pada makanan. Seperti vitamin dan mineral yang terkandung pada makanan akan hilang.

Seperti daging yang banyak sekali mengandung zat besi dan vitamin B12 yang banyak. Zat besi dan vitamin ini berguna untuk membangun DNA dan menjaga sel darah merah serta saraf agar tetap sehat. Tetapi semua manfaat itu bisa hilang ketika dibakar.

Makanan yang dibakar atau dipanggang akan membuat 40% kandungan vitamin B dan mineral di dalam makanan akan menghilang. Vitamin lainnya juga akan menghilang ketika melalui proses dibakar.

Ada juga protein yang menjadi terkoagulasi karena dibakar dengan suhu yang tinggi atau panas. Protein yang menjadi terkoagulasi tidak akan mudah dicerna oleh tubuh. Padahal protein sendiri sangatlah penting untuk memberi energi pada tubuh.

BACA JUGA:Honorer Harus Bersabar, Pemkab Purbalingga Masih Tunggu Regulasi Turunan UU ASN

BACA JUGA:Umrah Lewat Bandara JBS Purbalingga Ada Selisih Biaya Lebih Tinggi, Harus Dievaluasi

Besar Risiko Terkena Kanker

Untuk semua daging termasuk unggas, daging sapi, dan babi sekalipun ketika dibakar dengan suhu tinggi. Daging akan melepaskan bahan kimia yang berkaitan dengan kanker hewan.

ACS berkata bahwa daging yang hangus terbakar memiliki dua komponen yang terkait Heterosiklik amina (HCA) dan Hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).

Kedua bahan kimia yang keluar karena daging yang hangus dapat merubah DNA dan memoerbesar risiko kanker. HCA sendiri terjadi karean gula dan zat-zat dalam otot daging yang bereaksi karena suhu yang tinggi.

Sedangkan PAH terjadi ketika lemak dan jus menetes ke permukaan yang akan menyebabkan munculnya asap. Asap inilah yang akan menempel pada daging yang dibakar.

Menyebabkan Darah Tinggi

Banyak peneliti mengaitkan daging yang dibakar atau dipanggang dalam suhu tinggi dapat meningkatkan risiko darah tinggi.

BACA JUGA:Rata-Rata Lama Sekolah Banyumas Masih Rendah

BACA JUGA:BRI dan Kemendag Kolabs Latih UMKM Bandung Raya Tembus Pasar Ekspor

Penelitian yang dipimpin oleh Gang Liu, Ph.D., dari Department of Nutrition at the Harvard T.H. Chan School of Public Health in Boston mengatakan. Bahwa orang yang mengonsumsi makanan yang dibakar memiliki kemungkinan lebih besar terkena darah tinggi.

Saat makanan atau daging dibakar dengan suhu tinggi. Makanan atau daging yang dibakar akan menghasilkan kadar amina aromatik heterosiklik atau heterocyclic aromatic amine (HAAS). Senyawa ini sangat berbahaya ketika daging dibakar dengan suhu yang tinggi.

Nah, itu tadi adalah beberapa dampak buruk yang terjadi ketika kita mengonsumsi makanan yang dibakar terlalus sering. Ketika kalian makan makanan yang dibakar sebaiknya juga meminum air yang cukup banyak juga. (aru)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: