Rata-Rata Lama Sekolah Banyumas Masih Rendah
Pemdes Klapagading mengusulkan penambahan SMP Negeri di Kecamatan Wangon pada wilayah RW 2 desanya.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Rata-rata Lama Sekolah (RLS) menurut jenis Kelamin (tahun) 2020 sampai 2022 di Kabupaten BANYUMAS masih rendah.
Data statistik terpadu, RLS di Kabupaten Banyumas untuk jenis kelamin laki-laki pada tahun 2020 yaitu 7,97 tahun, 2021 dengan 7,98 tahun dan 2022 di 8,03 tahun. Angka ini masih dibawah standar RLS Provinsi Jateng di tahun 2020 dengan 8,16 tahun, 2021 8,17 tahun dan 2021 8,31 tahun.
Dibandingkan jenis kelamin laki-laki, RLS untuk jenis kelamin perempuan di Banyumas lebih rendah. Tahun 2020 dengan 6,49 tahun, 2021 6,76 tahun dan 2022 6,77 tahun. Semua juga masih dibawah standar RLS Jateng di tahun 2020, 2021 dan 2022 yang sudah diatas 7 tahun.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Banyumas, Dedy Noerhasan ST MSi mengakui, masih perlu adanya penambahan perguruan tinggi atau sekolah di Kabupaten Banyumas karena RLS di Kabupaten Banyumas masih rendah.
BACA JUGA:Warga Adukan Remaja Jalanan Nongkrong di Taman Sumpiuh, Satpol PP: Wajah Baru
BACA JUGA:Pasar Ajibarang, Banyumas, Bakal Diperluas ke Sebelah Barat
Dalam konsultasi publik kesatu penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan Ajibarang bulan lalu, ke depan RLS di Kabupaten Banyumas harapannya ada peningkatan dimana saat ini untuk RLS di Banyumas rata-rata RLS baru dikisaran 7 tahun.
"Perlu ditingkatkan lulusan SMP dan SMAnya. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banyumas rendahnya disitu. Kalau untuk perekonomian Kabupaten Banyumas sudah cukup," katanya.
Kepala Desa Klapagading, Kuntadi mengatakan, terkait penyusunan RDTR kawasan perkotaan Wangon yang terus berproses, pada bidang pendidikan pihaknya mengajukan pembangunan SMP negeri baru di wilayah RW 2 Desa Klapagading.
"Dari Pemerintah Desa Klapagading sedang mengajukan. Di Wangon, SMP Negeri masih kurang. Baru ada 3 SMP Negeri," ungkapnya.
Kuntadi menjelaskan, diluar tiga SMP Negeri di Kecamatan Wangon, untuk jumlah SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta sepengetahuannya sudah ada enam satuan pendidikan. SMP Negeri baru di Kecamatan Wangon diusulkan berada di Desa Klapagading karena adanya permintaan dari warga.
"Ketika kami meminta sekolah baru konsekuensinya desa harus sanggup menyediakan tanah," pungkas Ketua Paguyuban Kepala Desa di Kecamatan Wangon tersebut. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: