Listrik Padam, UNBK Sampai Maghrib

Listrik Padam, UNBK Sampai Maghrib

Soal Bahasa Indonesia Tak Sempurna PURWOKERTO - Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) jenjang SMK dengan model UNBK, Senin (3/4), sedikit ternoda. Pasalnya, untuk soal mata pelajaran Bahasa Indonesia ternyata tidak sempurna. Ada salah pengetikan huruf pada beberapa kalimat yang mengakibatkan peserta didik menjadi bingung. Selain salah ketik, pelaksanaan UNBK juga diwarnai adanya pemadaman listrik. Di beberapa sekolah, peristiwa tersebut sempat mengakibatkan pelaksanaan UNBK menjadi molor. Bahkan, ada sekolah yang pelaksanaan UNBK sampai maghrib masih berlangsung. Bela Tiara Nur Fajrina, siswi SMKN 1 Purwokerto, seusai mengikuti ujian sesi pertama pada pukul 09.30 WIB mengatakan, ketidaksempurnaan Unas tidak hanya ada pada salah ketiknya huruf di beberapa kalimat soal. Lebih dari itu ketika akan login, dirinya merasa prosesnya masih cukup lambat. "Meskipun kesalahannya kecil dan hanya di beberapa kalimat, saya jadi merasa bingung ketika menjawab," katanya. Senada dengan Bela, Munika Kristianti, siswi SMK Bakti Purwokerto mengungkapkan hal yang tidak jauh berbeda. Menurut siswa kelas 12 jurusan Akuntansi tersebut, penulisan soal Bahasa Indonesia masih kurang tepat. "Soalnya memang sedikit membingungkan," jawabnya singkat. Terkait problem-problem di hari pertama pelaksanaan Unas,Kepala SMKN 1 Purwokerto, H. Asep Saeful Anwar, SP, MM menjelaskan, permasalahan yang dialami peserta didik hanyalah kendala kecil yang tidak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya yang terpenting dari sisi jaringan internet dan daya listrik semua aman terkendali hingga berakhirnya ujian sesi ketiga pada pukul 15.30 WIB. "Di SMKN 1 Purwokerto, seluruh siswa-siswi hadir 100 persen Tidak terkecuali 40 siswa-siswi dari SMK Al-Kautsar dan SMK Veteran yang kami layani semuanya hadir," katanya. Ketua Unas 2017 BP2MK Wilayah V Banyumas, Kustrisaptono SSi MPd, mengatakan masih menunggu laporan resmi dari pihak sekolah terkait semua kendala pada pelaksanaan Unas SMK. Dia hanya memastikan dalam proses pembuatan soal, penulis dan editor tentunya tidak main-main. Bahkan sebuah soal harus diujicoba sebanyak 3 kali terlebih dahulu untuk memastikan soal tersebut tepat dan layak untuk mengukur kemampuan akademik siswa. "Soal juga diacak oleh sistem. Jadi dalam satu ruangan itu tidak mungkin ada peserta didik yang soal dan letak pilihan jawabannya sama persis," terang dia. Kustrisaptono menilai pelaksanaan Unas di Kabupaten Banyumas dari sisi kejujuran dan kesiapan sarana prasarana sudah cukup bagus dibanding kabupaten/kota lainnya. Masyarakat Banyumas patut berbangga karena tidak ada sekolah negeri yang harus menumpang kepada sekolah swasta seperti di beberapa kabupaten/kota lainnya. Berbeda dengan sesi ke-1 dan ke-2 yang berjalan relatif lancar, peserta sesi ke-3 justru harus mengalami pemadaman listrik. Hujan yang mengguyur Kota Purwokerto disertai petir sejak pukul 14.00 membuat listrik di Kota Purwokerto mengalami pemadaman sekitar pukul 15.00. Akibat pemadaman selama kurang lebih 1 jam tersebut, pelaksanaan UNBK sesi ke-3 di beberapa SMK pada wilayah Kota Purwokerto menjadi molor, salah satunya di SMKN 3 Purwokerto. Kepala SMKN 3 Purwokerto, Bambang Saptono mengatakan pemadaman pada pukul 15.00 lebih sedikit tersebut membuat pelaksanaan UNBK di sekolahnya harus molor selama 45 menit. UNBK di SMKN 3 Purwokerto baru bisa dimulai kembali ketika listrik menyala pada pukul 16.00 kurang sedikit dan akhirnya selesai pukul 16.48. Masalah bukan ada pada suplai daya listrik karena SMKN 3 Purwokerto telah mempunyai genset berkapasitas 10 ribu watt. Masalah terjadi di jaringan internet. Tidak hanya di SMKN 3 Purwokerto, pemadaman listrik membuat pelaksanaan UNBK di SMK CBM dan SMK Muhammadiyah 3 berdasarkan informasi yang diterima dari BP2MK wilayah V Banyumas sampai maghrib masih berlangsung. Hal ini tentunya berpengaruh dalam proses pengiriman data ke MKKS dan BP2MK wilayah V Banyumas. "Masalahnya justru terletak pada jaringan internet yang tidak ikut berjalan ketika listrik sudah menyala dengan menggunakan genset. Internet baru berjalan normal ketika listrik menyala. Oleh karena itu UNBK yang tersisa 45 menit lagi, baru bisa kita lanjutkan sekitar pukul 16.00 WIB," terangnya. Trisno, guru Matematika asal SMK 751 Purwokerto menambahkan di sekolahnya sebanyak 13 peserta didik sesi ketiga harus mengungsi ke lab komputer milik SMK 752 Purwokerto karena listrik padam dan baru menyala pukul 17.30 WIB. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Radarmas dari BP2MK Wilayah V Banyumas jumlah peserta yang tidak dapat mengikuti UNBK jenjang SMK dari Kabupaten Banyumas, Cilacap, Banjarnegara dan Purbalingga mencapai 52 peserta didik dengan berbagai alasan mulai dari sakit, meninggal dunia, tanpa alasan, mengundurkan diri sampai tidak aktif lagi. Ke-52 peserta didik tersebut harus mengikuti UNBK susulan pada 17 hingga 18 April mendatang. Dari Banjarnegara dilaporkan, siswa yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) diawasi dengan kamera CCTV. Sehingga perilaku siswa dalam mengerjakan ujian bisa diawasi oleh operator kamera pengawas. "UNBK berbeda dengan ujian manual yang memungkinkan siswa bisa lengak-lengok. Kalau UNBK siswa lebih fokus karena soalnya berbeda-beda," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga Banjarnegara, Noor Tamami. Di Purbalingga, Ketua Subrayon UNBK SMK Kabupaten Purbalingga, Juwani mengatakan, tahun ini ada 5.742 siswa SMK yang tercatat sebagai peserta UNBK. Pelaksanaan hanya terganggu saat ada insiden listrik PLN padam. Namun generator set (Genset) yang telah disiapkan langsung menyala. Lebih lanjut dikatakan, sesuai jadwal UNBK yang ditentukan hingga Kamis (6/4) mendatang, ada beberapa mata pelajaran. Masing- masing Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan. Sementara itu dalam pelaksanaan operasional UNBK tahun ini, 27 sekolah menyelenggarakan UNBK secara mandiri. Sedangkan 13 sekolah lain menumpang atau menggabung ke SMA terdekat yang memiliki fasilitas komputer lengkap. “Sekolah yang menumpang karena antara lain faktor infrastruktur komputer yang tidak memadai untuk menyelenggarakan UNBK," tegasnya. (yda/amr/drn/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: