Kemiskinan Ekstrem Banyumas Masih 11,3 Persen, Masjid Didorong Bentuk Unit Pengumpul Zakat

Kemiskinan Ekstrem Banyumas Masih 11,3 Persen, Masjid Didorong Bentuk Unit Pengumpul Zakat

Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah Pengurus DMI Banyumas masa khidmat 2023-2028, Kamis (14/9/2023).-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

BANYUMAS,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dalam pelantikan dan pengukuhan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten BANYUMAS masa bakti 2023-2028, Kamis (14/9/2023), seluruh masjid di BANYUMAS didorong membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) sendiri.

Pengukuhan Pengurus DMI Banyumas dihadiri Bupati Banyumas, Ahmad Husein yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Djoko Setiyono, Kepala Kantor Kemenag Banyumas Djoko Setiyono, Ketua Majelis Ulama Indonesia Tayfur Arafat, Pimpinan Baznas Banyumas, Kepala Badan Kesbangpol Banyumas, Ketua PCNU Banyumad, Ketua PD Muhammadiyah Banyumas dan Ketua LPP Al Irsyad Banyumas.

Bupati Banyumas Achmad Husein melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi Djoko Setiyono dalam sambutannya mengatakan, yang pertama di masa kepemimpinan Bupati Husein penurunan kemiskinan ekstrem di Banyumas cukup drastis. Dua atau tiga tahun yang lalu karena dampak pandemi Covid-19, kemiskinan ekstrem Banyumas ada di angka 16,8 persen. Dan sekarang sudah diturunkan ke angka 11,3 persen.

"Jadi masih ada 10 persen saudara-saudara kita yang belum beruntung," katanya.

BACA JUGA:Kekeringan Meluas, 29.373 Jiwa di Banyumas Alami Krisis Air Bersih

BACA JUGA:Moro Purwokerto Ramai Lagi di Tengah Isu Tutup, Ada Apa?

Djoko mengingatkan, dengan angka kemiskinan ektrem di Banyumas tersebut, dibutuhkan peran dari semua pihak. Bagaimana masing-masing masjid menjadi pusatnya infaq dan sodaqoh melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dan ditasarufkan sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya yang kedua, angka stunting di Banyumas juga masih tinggi.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi komitmen kita bersama, bagaimana memakmurkan program dan kegiatan yang pada hari ini (Kamis, red) lebih khusus pada DMInya," doanya.

Menutup sambutannya, meneruskan pesan Bupati ada tiga poin penting yang harus menjadi landasan dalam membuat program DMI yang terukur, dapat diimplementasikan serta bermanfaat bagi masyarakat. Kebermanfaatan bagi masyarakat diingatkannya poin utama dalam perencanaan program DMI.

"Seperti yang diriwayatkan dalam hadist, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya," pungkas Djoko. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: