Pemkab Banyumas Targetkan Tekan Stunting Menjadi 14 Persen

Pemkab Banyumas Targetkan Tekan Stunting Menjadi 14 Persen

dr Agus Fitrianto saat memaparkan Perubahan Paradigma Stanting saat acara Diseminasi Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Banyumas Tahun 2023, di Pendopo Si Panji, Purwokerto, KamisĀ (24/8/2023).-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Tahun ini, Kabupaten Banyumas  mentargetkan penurunan angka stunting dari 16,6 persen menjadi 14 persen. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengejar target tersebut, adalah dengan melakukan percepatan penanganan stunting.

"Sesuai dengan target penanganan stunting nasional," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Widyana Grehastuti.

Penanganan stunting saat ini menjadi salah satu program prioritas penanganan Pemkab Banyumas. Mengacu pada kajian yang dilakukan oleh tim pakar Audit Kasus Stunting (AKS) Kabupaten Banyumas, usia 0 sampai 6 bulan menjadi fase yang menentukan apakah anak berhasil tumbuh atau gagal tumbuh.

Salah satu tim pakar AKS dr. Agus Fitrianto mengatakan, jenis kelamin stunting yang paling banyak adalah perempuan, yang mencapai 60 persen. Salah satu penyebabnya adalah pemberian ASI eksklusif belum optimal.

BACA JUGA:Di Hadapan Ganjar, Ketua FKPI Bicara Kepedulian Pemimpin pada Penanganan Stunting

BACA JUGA:Tekan Angka Stunting di Banyumas, Pemkab Bangun Rumah Pengasuhan 0-3 Tahun

"Jadi ibu itu harus diberi nutrisi yang cukup agar ASI bisa optimal," terangnya.

Mengacu data status gizi bayi bawah dua tahun (Baduta)  umur 0 - 23 bulan di Banyumas berdasarkan penimbangan Februari, sebanyak 760 baduta masuk kategori sangat pendek. Kemudian baduta pendek ada 2.412, dan baduta stunted ada sebanyak 3.172.

Sejak lahir sudah dapat di identifikasi ini balita berpotensi stunting misalnya berat bayi kurang 2.500 gram dengan panjang kurang dari 48 centimeter.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Banyumas, Krisianto mengatakan, audit dilakukan selama Februari hingga Agustus.

BACA JUGA:Rembug Stunting Mulai Lanjut ke Tingkat Desa, Kehamilan Terlalu Tua Pengaruhi Potensi Stunting

BACA JUGA:Desa di Pekuncen Didorong Mulai Lakukan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Stunting

"Hasilnya akan kelihatan saat penimbangan di Bulan Agustus ini apakah segala intervensi efektif dilakukan," ucapnya.

Terkait penanganan stunting, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono meminta agar semua pihak bisa ikut berkontribusi. Karena jika hanya dilaksanakan pemerintah daerah percepatan penanganan stunting tidak bisa terealisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: