Stunting di Kabupaten Cilacap Mengalami Kenaikan

Stunting di Kabupaten Cilacap Mengalami Kenaikan

Kegiatan pemberian makanan tambahan kepada masyarakat Cilacap beberapa waktu lalu.-Pemkab Cilacap untuk Radarmas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Stunting di Kabupaten Cilacap mengalami kenaikan. Hal ini menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam melakukan penanganan, salah satu upayanya yakni memperbaiki status gizi.

Sekretaris Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Cilacap, Ari Windi Hardanu mengatakan, pihaknya akan kembali melakukan pemberian makanan tambahan (PMT). 

Dikatakan berdasarkan penimbangan serentak yang pada Juni 2024, jumlah balita stunting tercatat sebanyak 4.846 balita. Sementara pada Agustus 2024, angkanya naik menjadi 5.257 balita.

"Pemberian makanan tambahan ini akan berupa dua butir telur dan dua kotak susu UHT 125 ml untuk 1.634 balita bermasalah gizi dengan durasi intervensi 21 hari," kata dia.

BACA JUGA:KPU Tetapkan DPT Kabupaten Cilacap Sebanyak 1.517.474 Pemilih

BACA JUGA:Jadi Supermarket Bencana, Kabupaten Cilacap Bentuk Desa Tangguh Bencana

Dikatakan, nantinya dalam pemberian makanan tambahan ini akan melibatkan pihak ke tiga yang telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan. 

Sementara itu, adanya kenaikan stunting di Kabupaten Cilacap ikut disoroti oleh Pj Bupati Cilacap, M Arief Irwanto. Dikatakan Arief dalam penanganan stunting di Kabupaten Cilacap perlu diperbaiki.

"Kalau ada kenaikan stunting di 25 puskesmas, berarti ada kegiatan tim yang kurang produktif. Jangan sampai bulan September - Oktober ini naik semakin tinggi, metodeloginya penanganannya perlu diperbaiki," ujarnya.

Pihaknya meminta agar seluruh Kepala Puskesmas untuk mengkoordinir pendekatan penanganannya agar lebih tepat sasaran. Disisi lain, Dinas Kesehatan juga perlu melakukan evaluasi kenaikan yang ada.

"Kita akan melakukan persiapan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), untuk itu, perlu upaya semua pihak. Dinkes juga perlu mengevaluasi kenaikan yang terjadi pada Juni hingga Agustus ini, agar saat pelaksanaan survei berbagai persoalan ini dapat teratasi," ujarnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: