Tekan Angka Stunting di Banyumas, Pemkab Bangun Rumah Pengasuhan 0-3 Tahun

Tekan Angka Stunting di Banyumas, Pemkab Bangun Rumah Pengasuhan 0-3 Tahun

Bupati Banyumas saat meresmikan rumah anak sigap, Kamis (10/8) di Desa Sokawera Cilongok.-Humas Pemkab Banyumas untuk Radarmas-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemkab Banyumas tengah berusaha menekan angka stunting hingga 14 persen. Dari tahun 2021 angka stunting 21,6 persen menjadi 16,6 persen pada tahun 2022.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun rumah anak Siapkan Generasi Anak Berprestasi (SIGAP), di Desa Sokawera Cilongok, Kamis (10/8).

Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein mengatakan kasus stunting tidak selalu dilatarbelakangi oleh kemampuan ekonomi yang rendah saja, bisa jadi anak tersebut mengalami stunting karena orang tuanya kurang memperhatikan asupan gizi dan pola pengasuhan terkait tumbuh kembang.

BACA JUGA:Rembug Stunting Mulai Lanjut ke Tingkat Desa, Kehamilan Terlalu Tua Pengaruhi Potensi Stunting

Dia katakan, Pemerintah Kabupaten Banyumas menyambut baik upaya Tanoto Foundation dalam mewujudkan kualitas pengasuhan anak usia dini melalui Rumah Anak SIGAP.

"Pesan saya, tolong pak Kepala Desa, pak Camat apa yang sudah dibangun ini dijaga dengan baik, ditingkatkan dan dikembangkan, ajak semua kader dan warga untuk turut serta aktif di Rumah Anak SIGAP supaya angka stunting di Desa Sokawera bisa nol," ujar Bupati.

Sementara itu, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry mengatakan, upaya pencegahan stunting dapat dilakukan dari keluarga melalui perbaikan pola makan, pola hidup bersih dan sehat, serta pola asuh.

BACA JUGA:Angka Balita Stunting di Kecamatan Bantarsari Turun

"Melalui program Rumah Anak SIGAP, kita berharap orang tua mendapatkan edukasi dan informasi seputar pengasuhan sehingga khususnya usia 0-3 tahun, bahkan sejak dari dalam kandungan," tuturnya.

Pada Rumah Anak SIGAP ditujukan untuk memastikan anak-anak usia 0-3 tahun berkembang sesuai dengan usia mereka, dengan meningkatkan keterampilan orang tua/pengasuh dalam praktik pengasuhan yang berbasis pemenuhan hak anak.

Layanan tersebut meliputi kegiatan kelompok pengasuhan tematik, kegiatan stimulasi dengan bermain, pendampingan individual orang tua dan anak, kunjungan rumah, dan beragam kegiatan pendukung lainnya. (mhd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: