Filosofi Grebeg Pagar Petilasan di Desa Plana, Maknanya Patut Dicontoh

Filosofi Grebeg Pagar Petilasan di Desa Plana, Maknanya Patut Dicontoh

Warga di Gerumbul Gelaran Desa Plana tasyakuran makan bersama, Kamis (17/8/2023). Grebeg pagar petilasan sekaligus menjadi momen kebersamaan warga. -Sirwan untuk Radarmas-

BANYUMAS, RADAR BANYUMAS - Puncak acara tradisi Grebeg Pagar Petilasan Kali Kenanga di Desa Plana, Kecamatan Somagede berlangsung Kamis (17/8/2023). Menyesuaikan dengan pasaran Kliwon di kalender Jawa.

Pagar Petilasan yang terbuat dari bambu, dibongkar dan diganti baru setiap satu tahun sekali di bulan Sura. Warga di Gerumbul Gelaran wilayah Dusun 5 sudah sibuk persiapan grebeg pagar sejak lima hari yang lalu. 

Secara umum pergantian pagar petilasan karena mulai terjadi kerusakan atau lapuk. Salah satunya dipicu oleh cuaca. Sehingga, warga melakukan perbaikan. Sekira 40 orang warga terlibat dalam penggantian pagar.

"Namun, apabila dilihat dari filosofi, pergantian pagar bermakna memperbaiki diri setelah apa yang telah dilalui selama satu tahun," jelas juru kunci petilasan, Sirwan.

BACA JUGA:Vakum Selama Pandemi, Trah Raja Jembrana VI Kembali Napak Tilas ke Banyumas

BACA JUGA:Satu Eks Napiter Ikuti Upacara HUT RI ke-78, Begini Pesannya

Tradisi Grebeg Pagar Petilasan juga sebagai bentuk untuk mempertahankan dan menumbuhkan rasa gotong royong.

Warga gotong royong dari proses menebang pohon bambu. Dilanjutkan memotong, ada yang membentuk tipis. Dan puncaknya proses memasang menjadi pagar.

Bentuk pagar petilasan memiliki ciri khas. Warga tidak pernah mengubah bentuknya.

"Bentuk pagar bambu ini dinamakan jaro. Berasal dari kata jajar dua, dalam bahasa Jawa dua adalah loro. Jajar loro disingkat jaro," rinci Sirwan, usai acara tradisi yang dihadiri Kepala Desa dan pihak terkait lainnya.

BACA JUGA:Setelah Hampir 3 Jam, Kebakaran Hutan di Kebasen Akhirnya Berhasil Dijinakkan

BACA JUGA:750 Nelayan Cilacap Laksanakan Upacara Kemerdekaan di Tengah Laut

Di akhir kegiatan, warga tasyakuran makan bersama. Doa bersama dipimpin oleh tetua adat. Tradisi Grebeg Pagar Petilasan sekaligus menjadi momen kebersamaan warga. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: