Ditarik Kenangan-kenangan Laptop, Orang Tua Murid SD N 1 Bantarwuni Kembaran Keberatan

Ditarik Kenangan-kenangan Laptop, Orang Tua Murid SD N 1 Bantarwuni Kembaran Keberatan

ilustrasi siswa sd/mi -Dok Radarmas-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - BA (39) salah satu orang tua murid SD N 1 Bantarwuni, Kecamatan Kembaran merasa keberatan. Pasalnya ia, ditarik uang kenang-kenangan perpisahan kelas 6 oleh pihak sekolah untuk membeli laptop.

"Yang menjadi persoalan, adalah pihak guru kelas 6 meminta laptop untuk kenang-kenangan, lulusan kelas 6 tahun ajaran ini. Dari sekolah menyampaikan tahun kemarin kenang-kenangannya kipas angin, kalau tahun ini untuk kebutuhan adik-adik kelas minta laptop, disitu dibudgetkan Rp 5 juta harga laptop," kata dia.

Padahal menurutnya, untuk pembiayaan pendidikan dari SD sampai SMA sudah dicover oleh BOS. Yang membuatnya semakin keberatan adalah, pihak sekolah secara gamblang dan terang-terangan meminta laptop sebagai kenang-kenangan.

BACA JUGA:Marak Acara Kelulusan Dikemas Seperti Wisuda, Kepala P dan K Cilacap : Tidak Ada dalam Kalender Pendidikan

"Yang menjadi keberatan adalah persoalan memakan budget sangat banyak untuk membeli laptop. Dan kita juga tidak punya kontrol, untuk memastikan apakah uang tersebut benar-benar dibelikan laptop atau tidak," ujarnya.

Selain kenang-kenangan laptop, keberatan yang ia rasakan lainnya adalah soal adanya pemberian uang terima kasih dari orang tua penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diberikan kepada guru yang mengurus pencairan KIP.

"Untuk pencairan, sekolah mengeluarkan surat keterangan aktif yang berfungsi  menerangkan bahwa siswa tersebut adalah siswa miskin.
Setiap siswa yang telah mengambil bantuan itu diharapkan konfirmasi ke guru yang mengurus PIP. Ternyata ada uang terima kasih dari wali penerima PIP besarannya dari Rp 20 sampai Rp 50 ribu dan itu terjadi berkali-kali," ucapnya.

BACA JUGA:Lembaga Pendidikan Diberikan Kewenangan Tentukan Kelulusan Peserta Didik

Sementara itu Kepala Sekolah SD N 1 Bantarwuni Suwarso mengatakan, terkait kenang-kenangan berupa laptop merupakan tawaran dari para orang tua murid. Hal ini menurutnya melihat kondisi sekolah memerlukan laptop untuk proses asesmen nasional berbasis komputer. Ia juga menyampaikan, di tahun-tahun sebelumnya sekolah sampai menyewa laptop.

"Tidak pernah meminta lapotop. Itu tawaran dari wali murid, dan sudah kami  dikembalikan Rp 5 juta rupiah itu," paparnya.

Terkait uang terima kasih pada saat pencairan KIP pihaknya juga tidak membenarkan hal tersebut. Menurutnya, tidak pernah ada yang menerima uang terima kasih.

"Saya baru disini, kalau KIP itu tidak benar sekali," terangnya.

BACA JUGA:Iuran Kenang-Kenangan SD Kembali Disoal, Kali Ini di Purwokerto

Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono melalui Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Ichya Mahluqie mengatakan, pihaknya akan melakukan klarifikasi terkait adanya persoalan tersebut. Jika mengacu Permendikbud Nomor 75 tahun 2016 tentang komite sekolah ada tiga pembiayaan pendidikan yaitu bantuan, sumbangan, dan pungutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: