Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Musnahkan 15.965 Ijazah

Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Musnahkan 15.965 Ijazah

MUSNAHKAN IJAZAH: Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono memusnahkan ijazah yang rusak, Kamis (4/4/2024) di komplek Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas -AAM JUNI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID  - Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, melakukan pemusnahan 15.965 ijazah, Kamis, (4/4/2024). ijazah yang dimusnahkan merupakan ijazah yang rusak secara fisik, salah penulisan, dan ijazah cadangan yang sudah tidak terpakai. 

"Harusnya setiap tahun. Ini saya, ijazah tahun kemarin karena ijazah yang ada di gudang masih banyak kita tentu berkonsultasi dengan tim dari kementerian ternyata diizinkan dan kita sudah melakukan langkah-langkah, SOP, rapat dan sebagainya yang terpenting harus disaksikan oleh unsur aparatur dalam hal ini kepolisian. Dan kami sudah didampingi oleh Kapolsek Purwokerto Selatan sebagai mitra kami untuk bisa menyaksikan pemusnahan ijazah yang sudah tidak terpakai," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono.  

Dia menuturkan, ijazah yang dimusnahkan terdiri dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, hingga kesetaraan.

BACA JUGA:Perhatian! Mulai Besok Hingga Batas Waktu Yang Belum Ditentukan, Kolam Retensi Jalan Bung Karno Ditutup

"Ijazah tahun 2022/2023 yang dimusnahkan terdiri SMP 529, SD 520, Kesetaraan 539," jelasnya. 

Sedangkan, untuk ijazah tahun sebelumnya dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2021 dengan rincian sebagai berikut ; SD 9.736, Kesetaraan 530, SMP 4.111. 

"Total ijazah yang dimusnahkan 15.965," paparnya. 

BACA JUGA:Ratusan Botol Miras Hasil Operasi Pekat Dimusnahkan Polres Banjarnegara

Lanjut, pemusnahan ijazah dilakukan sebagai upaya untuk menata gudang penyimpanan agar tidak penuh dan lebih tertata. Dan menghindari adanya penyalahgunaan ijazah cadangan atau ijazah yang rusak. 

"Sebetulnya setiap tahun ada pelatihan (penulisan ijazah). Tapi karena faktor banyak hal, salah satunya karena faktor manusiawi karena memang penulisan ijazah itu kan syaratnya satu harus bagus penulisannya yang kedua, cermat, dan teliti. Yang ketiga kalau sudah selesai menulis harus di validasi sebelum ditanda tangan itulah mungkin karena faktor kelelahan dan sebagainya," pungkasnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: