Adisatrya Prakarsai Kerjasama Banyumas-Korea, Smart City Jadi Lebih Canggih

Adisatrya Prakarsai Kerjasama Banyumas-Korea, Smart City Jadi Lebih Canggih

Anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto-Tim Adisatrya Suryo Sulisto untuk Radarmas-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Banyumas Smart City akan dikembangkan lagi. Bahkan, pengembangan Smart City tersebut dilakukan dengan menggunakan  Integrated Smart Control Platform Rino dari ESE Korea Selatan. 

Hal ini mengemuka saat perwakilan pemerintah Korea Selatan yang juga tim ESE melakukan kunjungan ke Banyumas, Jumat (14/7) kemarin. Mereka ialah, Changho Lee, Kyoung Sik Park, Chong Keun Lee, Michelina, Andi Miswandi dan Gabriel N Muda.

Kunjungan mereka disambut Bupati Banyumas Ir Achmad Husein, serta Anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto sebagai inisiator kerja sama. 

Adisatrya menjelaskan, kerjasama ini bermula sejak tahun lalu. Saat itu, dia diundang dalam  acara yang diadakan Pemerintah Korea di Jakarta. Dalam acara tersebut, hadir juga perusahaan-perusahaan teknologi. 

"Salah satunya menawarkan program smart city. Saya langsung teringat dengan Banyumas. Saya melihat ini peluang yang bagus untuk Banyumas," kata dia. 

Tim Adisatrya yang langsung dibantu Suryo Sulisto, Ketua KADIN 2010-2015,  getol berusaha menindaklanjuti peluang tersebut.  Adisatrya mengatakan, persaingan untuk mendapatkan kerjasama tersebut tidak mudah. 

Tak hanya bersaing dengan kabupaten/kota di Indonesia, tetapi juga negara lain yang juga berharap pada program ini. 

"Indonesia menjadi salah satu negara dari sekian banyak yang terpilih. Alhamdulillah, Banyumas menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang akan mendapat program ini," tuturnya. 

Adisatrya mengatatakan, dalam dua hari terakhir, Pemerintah Korea Selatan telah langsung meninjau smart city yang ada di Banyumas. "Tim dari Korea sudah audiensi bertemu dengan bupati untuk kelanjutannya. Bahkan nanti, pada awal bulan September, bupati diundang ke Seoul untuk meeting perdana terkait smart city. Kalau saya melihat paparan dari Pemda dan Korea sudah klop," ujar dia. 

Pada tahap pertama program ini adalag proof of concept (POC). Dan pada awal program ini, akan difokuskan untuk manajemen bencana. "Seperti pemberitahuan dini banjir, tanah longsor dan lainnya. Tahapan pertama selama 10 bulan," kata dia. 

Nantinya smart city secara penuh akan menyentuh sektor lain. Seperti misal pada lalu lintas, rumah sakit, pemerintahan, dan sektor lain. 

"Bahkan jangka panjang, kerjasama ini membuka gerbang investasi lain," harapnya. 

Bupati Banyumas Ir Achmad Husein mengatakan, setidaknya ada 100 smart city di indonesia, dan yang terpilih satu yaitu Banyumas. 

"Untuk permulaan yaitu kebencanaan. Misal dengan memasang alarm di titik-titik potensi bencana. Agar kita bisa memberitahu ke masyarakat untuk bersiap. Kalau ini berjalan dengan baik, ini bisa ditingkatkan ke hal-hal lain," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: