Chusnaini, Penyuluh Agama yang Memberikan Bimbingan Rohani hingga ke Rutan

Chusnaini, Penyuluh Agama yang Memberikan Bimbingan Rohani hingga ke Rutan

Penyuluh Agama KUA Kecamatan Tambak sedang mendo'akan kesembuhan untuk pasien rawat inap di Puskesmas Tambak 2-Fijri Rahmawati/Radar Banyumas-

Keluar dari zona nyaman sebagai penyuluh agama, Achmad Chusnaini tak hanya sibuk dengan jamaah pengajian. Ia menembus banyak tempat seperti penjara, pasar, fasilitas kesehatan.

FIJRI RAHMAWATI, Banyumas

Chusnaini, panggilan akrabnya, pertama kali mengemban tugas sebagai penyuluh agama di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sokaraja pada 2010 silam.

Mulanya, dia giat mengisi siraman rohani di kelompok pengajian ke desa-desa. Seiring dengan identifikasi wilayah, pria kelahiran 1969 itu berkeinginan mengepakan sayap untuk memaksimalkan peran sebagai penyuluh agama.

Sehingga tak hanya berkutat di lingkup kelompok pengajian, pria yang berdomisili di Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, itu merambah ke pasar.

BACA JUGA:Ini Kronologi Lengkap, Duel Maut Antara Dua Remaja di Sokaraja, Dua-Duanya Masih Kelas 3 SMP

"Mengajak pedagang di Pasar Sokaraja untuk salat berjamaah," kisah ayah yang hanya memiliki putri semata wayang itu, Kamis (13/7).

Rutinitas berjamaah di pasar lambat laun disambut antusias oleh pedagang. Dari yang biasanya salat sendiri dan mengulur waktu dengan alasan menunggu lapak, pedagang tergerak untuk berjamaah.

Selain pasar, pria yang pernah berprofesi sebagai guru itu menyasar pasien rawat inap puskesmas. Penyuluh agama memberikan bimbingan rohani pada pasien.

Kala sudah terjalin ikatan persaudaraan dengan pedagang di pasar dan tempat lainnya, Chusnaini harus pindah tugas ke KUA Banyumas.

BACA JUGA:Upaya DPU Banyumas untuk Tingkatkan Kualitas SDM di Bidang Teknik Konstruksi Lewat Pelatihan BIM

Pengalaman baru bagi pria kelahiran 27 April itu yakni mengisi  bimbingan rohani di Rutan Banyumas. Selain menyampaikan pengajian juga mentor baca Alquran untuk narapidana.

Kerap hal tak terduga terjadi ketika bercengkerama dengan narapidana di Rutan Banyumas. Misalnya, membaca berita di koran tentang peristiwa tindak kriminal.

"Menjadi tempat nguda rasa atau mencurahkan perasaan. Ternyata, beberapa narapidana yang saya baca di berita sedang bersama saya," kenang pria kelahiran Banyumas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: