Catat! Ini Tugas Berat Ratusan Kepsek di Purbalingga Usai Dilantik

Catat! Ini Tugas Berat Ratusan Kepsek di Purbalingga Usai Dilantik

Dikukuhkan : Secara simbolis kepala sekolah dasar, SMP dan Korwilcam dilantik dan dikukuhkan, Jumat 12 Mei 2023 petang.-AMARULLAH/RADARMAS-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID- Sebanyak 233 Kepala Sekolah (Kepsek), Jumat 12 Mei 2023 petang dilantik Bupati Purbalingga di Pendapa Dipokusumo. Mereka diminta untuk bisa membantu menekan angka Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (AUSTS) di Kabupaten Purbalingga.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menegaskan, ini menjadi tantangan atau tugas berat karena saat ini di Kabupaten Purbalingga terdapat 1.300 anak yang masuk kategori AUSTS.

"Angka AUSTS harus ditekan untuk mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah masing- masing," tegas Bupati Tiwi saat  Pengambilan Sumpah/Janji dan Pelantikan Pejabat Pengawas dan Pengukuhan Kepala Sekolah, Koordinator Wilayah Kecamatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kepala Puskesmas di lingkungan Pemkab Purbalingga.

“Terdapat 233 kepala Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dikukuhkan bersama dengan 8 Koordinator Wilayah Kecamatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Korwilcam Dindikbud) serta 15 kepala Puskesmas,” rincinya.

Lebih lanjut dikatakan,  pendidikan merupakan salah satu sektor penting pelayanan wajib. Saat ini pemerintah sedang berupaya untuk meningkatkan IPM salah satu diantaranya dari unsur pendidikan.

"Pemkab  sedang berjuang agar IPM kita bisa masuk dalam 15 besar di Provinsi Jawa Tengah, kita harus raih prestasi agar IPM terangkat," ujarnya.

Tak hanya itu, Bupati Tiwi  menekankan agar kepsek ikut mengawal dan mensukseskan program nasional yakni Kurikulum Merdeka dan Sekolah Penggerak. 

Terpisah, Subeno SE MSi selaku Person In Charge (PIC) program “Mageh Padha Sekolah” (MPS) Kabupaten Purbalingga, mengingatkan tahun ajaran baru 2023/2024 mendatang, Tim MPS berharap target lebih dari 1.300 ATS/AUSTS kembali terserap, meski di sekolah non formal.

Pihaknya membutuhkan sinergitas semua pihak dalam mengentaskan anak usia sekolah yang tidak bisa mengakses pendidikan.

"Berbagai pendekatan, upaya turun ke desa dan sekolah sudah dilakukan. Hingga didapatkan data riil di lapangan jumlah ATS. Kini tinggal realisasikan lagi agar ATS kembali ke sekolah," ungkapnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: