Penuh Dedikasi, Pemkab Banyumas Berikan Penghargaan Kepada Pegiat PNF

Penuh Dedikasi, Pemkab Banyumas Berikan Penghargaan Kepada Pegiat PNF

APRESIASI. Sekda Banyumas Dr Agus Nur Hadie, S.Sos,memberikan penghargaan kepada pegiat PNF beberapa waktu lalu. -HUMAS PEMKAB BANYUMAS UNTUK RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID  - Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, memberikan apresiasi kepada Pegiat Pendidikan Non Formal (PNF) yang sudah berdedikasi dan mengabdi dalam waktu yang lama. Itu sebagai salah satu bentuk penghargaan karena, peran dan fungsi pegiat PNF sangat besar dalam hal pelayanan pendidikan. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono mengatakan, ada empat Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang diberikan penghargaan. Pertama LKP Purnomosidi Purwokerto yang sudah berdedikasi dan pengabdian selama 44 tahun, Sumarti dari LKP Marti Kecamatan Sokaraja selama 38 tahun, Mochamad Kabul Yuwono, SH dari LKP Kabul Jatilawang selama 30 tahun dan Mursidah dari LKP Diana Purwokerto dedikasi dan pengabdian selama 21 tahun)

"Pendidikan Non Formal adalah pendidikan yang dilaksanakan secara terencana, sistematis, fleksibel, integral dan berlangsung di luar system pendidikan formal Menurutnya Pendidikan Non Formal berkontribusi terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)," ucapnya. 

Ia menuturkan, PNF mempunyai peran dan fungsi yang sangat vital. Salah satunya  meningkatkan angka partisipasi sekolah, kedua meningkatkan kualitas hidup.

BACA JUGA:Pemkab Banjarnegara dan Pertamina Sidak UMKM, Pastikan Penggunaan LPG 3 Kilogram Tepat Sasaran

BACA JUGA:Evaluasi SPBE 2024, Pemkab Purbalingga Dideadline KemenPAN-RB 5 Hari

"Ketiga menurunkan tingkat kemiskinan, keempat meningkatkan kesehatan masyarakat dan kelima meningkatkan kualitas lingkungan,” tuturnya. 

Lanjut, pihaknya sangat mengapresiasi LKP yang sudah konsisten memberikan dedikasi serta mengabdi melalui LKP. 

"Pendidikan non formal seringkali lebih fleksibel dalam hal waktu dan tempat dibandingkan pendidikan formal. Hal ini memungkinkan mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau jarak untuk tetap dapat mengakses pendidikan," jelasnya. 

Menurutnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur keberhasilan pembangunan suatu daerah. 

BACA JUGA:Pemkab Banyumas Kembali Gelar Nobar Indonesia vs China di Alun-alun Purwokerto, Lalu Lintas Akan Diatur Ketat

BACA JUGA:Pemkab Banjarnegara Siagakan 7.444 Sat Linmas untuk Amankan Pilkada Serentak 2024

"IPM tidak hanya mencerminkan tingkat pendapatan per kapita, tetapi juga mencakup aspek kesehatan dan pendidikan. Pendidikan, khususnya pendidikan non formal, memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan IPM,” pungkasnya. (res)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: