Per Hari Ini Pendakian Gunung Slamet Ditutup, Ini Resikonya Jika Nekat Naik

Per Hari Ini Pendakian Gunung Slamet Ditutup, Ini Resikonya Jika Nekat Naik

Penuh : Pendakian sebelum akhir tahun lalu, tepatnya dalam rangkaian HUT Kemerdekaan RI tahun lalu.-DOK. AMARULLAH/RADARMAS-

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.CO.ID- Pengelola pendakian Gunung Slamet melalui Bambangan, Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja mengeluarkan kebijakan menutup sementara pendakian jalur tersebut. Penutupan itu berlaku mulai awal puasa 23 Maret 2023 hari ini sampai lebaran.

Jika ada yang nekat melakukan pendakian, maka semua resiko ditanggung pendaki. Karena secara resmi pengelola telah menutup aktifitas pendakian. Pengelola akan melakukan pengawasan dan tetap tidak ada pendakian.

Pengelola Pos Basecamp Pendakian Gunung Slamet jalur Bambangan, melalui salah satu petugas, Saiful Amri menjelaskan, ketika tidak menerapkan penutupan, pendaki juga turun drastis. Tahun ini diputuskan ditutup sementara agar aktifitas selama Ramadan optimal.

“Penutupan juga untuk pemulihan ekosistem. Potensi tetap dibuka akan terjadi penurunan pendaki sampai 60 persen," tegasnya, Kamis 23 Maret 2023.

Jalur pendakian Gunung Slamet Via Bambangan, saat ini dalam pengelolaan Kawasan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur. Masuk sebagai destinasi wisata luar ruangan atau outdoor khusus.

Karenanya, pemerintah dan stakeholder terkait perlu merumuskan aturan dan kebijakan yang saling mendukung. Penutupan selama puasa tahun ini juga untuk menginventarisasi lagi segala sesuatu di jalur pendakian dan pos Bambangan.

Lebih lanjut dikatakan, penutupan juga dinilai lebih baik karena memasuki Ramadan ini masih masuk puncak penghujan dan cuaca ekstrem. Tak ada kejadian menonjol pada aktifitas Gunung Slamet ini.

"Kami juga mewajibkan pendaki saat turun membawa sampah yang tidak bisa diurai ke bawah.  Karena akan didayagunakan lagi untuk kegiatan yang lebih bermanfaat," katanya. (amr)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: