Siapkan Misi, Mars pun ”Pindah” ke Gurun Israel, Ini Simulasinya

Siapkan Misi, Mars pun ”Pindah” ke Gurun Israel, Ini Simulasinya

SEBELUM KE PLANET LAIN: Sepasang astronot dari Eropa dan Israel berjalan sembari mengenakan pakaian ruang angkasa di Gurun Negev di selatan Israel (10/10) untuk persiapan misi ke Mars. Bagaimana rasanya tinggal di Planet Mars? Enam astronot asal Austria, Jerman, Israel, Belanda, Portugal, dan Spanyol ini mungkin bisa menjawabnya. Mereka memang belum pernah tinggal di Planet Merah itu secara langsung. Tapi, setidaknya pernah merasakan simulasinya. Dilansir Agence France-Presse, Forum Luar Angkasa Austria menciptakan pangkalan Mars buatan bersama Badan Luar Angkasa Israel. Lokasinya terdapat di Kawah Makhtesh Ramon di puncak Gunung Negev. https://radarbanyumas.co.id/wow-diluncurkan-di-kutub-utara-rusia-sukses-uji-coba-senjata-super/ Sepanjang mata memandang, yang tampak hanya gurun. Area tersebut diyakini mirip dengan situasi di Mars. Hanya suhunya yang berbeda. Di Mars suhunya minus 60 derajat Celsius dan atmosfernya tidak cocok untuk dipakai bernapas. Sementara di Negev suhunya cukup hangat, yaitu 25–30 derajat Celsius. Bagi enam orang tersebut, menjadi bagian dari misi simulasi itu saja sudah hal yang luar biasa. Sebab, tidak sembarang orang bisa lolos. Penyaringan dilakukan secara ketat dan ujiannya menguras fisik serta mental. Selama misi berlangsung, tugas mereka melakukan uji coba pada prototipe drone yang bisa berfungsi tanpa GPS serta kendaraan pemetaan bertenaga angin dan surya otomatis. Misi itu juga bertujuan untuk mempelajari kebiasaan manusia serta dampak isolasi terhadap para astronot yang terlibat. Pengawas misi Gernot Groemer menjelaskan, hubungan erat dalam kelompok serta kemampuan kerja sama sangat penting untuk bertahan hidup di Mars. “Ini ibarat pernikahan. Bedanya, dalam pernikahan Anda bisa pergi, tapi di Mars tidak bisa,” tegasnya. Groemer meyakini bahwa misi untuk benar-benar menjelajah Mars sudah dekat. NASA bahkan sudah membayangkan misi pertama manusia ke Mars akan diluncurkan pada 2030. Yang dilakukan para peneliti di Negev saat ini adalah mempersiapkan misi tersebut. Itu akan menjadi misi besar karena jaraknya jauh. Mars dan bumi terpisah 380 juta kilometer pada titik ekstremnya. ’’Saya yakin manusia pertama yang berjalan di Mars sudah lahir saat ini dan kami adalah pembuat kapal untuk membuat perjalanan ini menjadi mungkin,’’ tegasnya. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: