Pengungsi Longsor Banjarnegara Butuh Logistik, Jalur Karangmoncol-Rembang Nyaris Putus

Pengungsi Longsor Banjarnegara Butuh Logistik, Jalur Karangmoncol-Rembang Nyaris Putus

Butuh-Logistik-tapi-Distribusi-Sulit BANJARNEGARA- Persoalan tambahan bagi pengungsi longsor Dusun Sidamukti, Desa Sinduaji, Pandanarum. Sulitnya akses jalan menuju lokasi tanah longsor membuat bantuan sulit didstribusikan. Saat ini, belasan warga yang mengungsi membutuhkan bantuan makanan dan tikar untuk tidur. Kadus Sidamukti, Desa Sinduaji Sri Hastuti mengatakan, hingga Kamis (9/6) sore, bantuan yang datang baru dari Dinas Sosial dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans). Menurutnya, saat ini, korban membutuhkan banyak makanan c untuk disantap saat sahur dan buka puasa. "Perabotan masak milik korban hampir semuanya tertimbun. Mereka tidak bisa menyiapkan makanan untuk buka puasa maupun untuk makan sahur,” kata dia, kemarin. Sri juga menuturkan, berdasar pendataan yang dilakukannya, banyak tempat tidur milik korban yang juga ikut tertimbun. Ia berharap, para korban diberi bantuan perlengkapan untuk tidur di pengungsian mereka. "Seperti tikar atau selimut untuk keperluan korban di tempat pengungsian,” sambungnya. Saat ini, warga bahu-membahu membersihkan tanah yang masuk ke rumah korban. Saat ditanya terkait longsor susulan, Sri menegaskan hal tersebut tidak terjadi. Hanya, akses jalan menuju daerahnya yang masih belum lancar. Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengatakan untuk penanganan korban bencana longsor dilakukan dengan tiga cara. Yakni untuk jangka pendek, pihaknya meminta dinas terkait untuk segera mengirimkan bantuan logistil dan obat-obatan. Sedangkan untuk sedang, yakni perbaikan rumah yang rusak akibat tertimbun tanah. "Tetapi jika berbicara penanganan jangka panjang, yakni penghijauan. Sebab, meski banyak membronjong tebing agar lebih kuat, namun hal itu tetap bersifat sementara," tandasnya. Terpisah, Camat Pagentan Agung Yustianto mengungkapkan, akibat hujan lebat Selasa (7/6) lalu juga mengakibatkan tanah longsor di wilayahnya yakni di Desa Kalitelaga. Di desa tersebut, sedikitnya 13 rumah warga rusak. "Selain itu juga ada tanah longsor di empat titik yang sempat menutup akases jalan. Tetapi kini sudah bisa dilalui lagi,” terangnya. Seperti diberitakan sebelumnya, akibat hujan lebat Selasa (7/6) sore hingga malam hari 16 rumah dari empat desa di kecamatan tersebut rusak akibat terkena tanah longsor. Meski tidak ada korban jiwa, namun 11 rumah diantaranya rusak berat. Ke empat desa tersebut yakni Desa Sinduaji, Lawen, Pasegeran dan Desa Pringamba. Sementara dari Purbalingga dilaporkan, tak hanya merendam enam desa, hujan deras yang mengguyur Purbalingga, Selasa (7/6) malam, juga membuat Jalan Raya Rembang-Karangmoncol di Desa Makam Kecamatan Rembang, nyaris putus. Ruas jalan, yang menjadi akses utama yang menghubungkan Kecamatan Rembang dan Karangmoncol itu, ambles nyaris setengah badan jalan. Lokasi badan jalan yang ambles, terletak sekitar 500 meter di sebelah timur Balai Desa Makam. Pantauan Radarmas di lapangan Kamis (9/6) kemarin, badan jalan tersebut ambles karena talud jalan yang ada di sisi sebelah utara longsor terkena arus sungai kecil yang meluap saat hujan deras. Tak hanya membuat ambles badan jalan di titik tersebut, kejadian itu juga membuat badan jalan retak lebih dari 50 meter ke arah timur. Dikhawatirkan retakan badan jalan tersebut, memicu amblesnya badan di sepanjang retakan tersebut. Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Purbalingga Priyo Satmoko menjelaskan, berdasarkan laporan yang masuk, kerusakan jalan tersebut diakibatkan hujan deras Selasa malam. "Berdasarkan pantauan yang kami lakukan bersama dengan bupati, Bappeda dan DPU, ruas jalan ini akan diperbaiki dengan menggunakan anggaran ABPD Perubahan 2016," jelasnya. Bencana tersebut juga membuat talud di Sungai Gintung tepatnya di RT 3/RW 3 Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang terbawa arus. Akibat kejadian tersebut lima rumah yang berada di sebelah sungai itu rentan ambruk. Sebab, pondasi rumah sudah menggantung karena terkena arus sungai yang meluap. (uje/tya/rez/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: