Pemkab Janjikan Reward Untuk Koperasi

Pemkab Janjikan Reward Untuk Koperasi

BANJARNEGARA – Keberadaan koperasi diharapkan mampu berperan dalam mensejahterakan masyarakat. Pemkab Banjarnegara meminta agar pengelola koperasi terus melakukan upaya meningkatkan tumbuh kembangnya koperasi. [caption id="attachment_104803" align="aligncenter" width="960"]PELATIHAN: Bupati Banjarnegara menyemtkan tanda keada peserta pelatihan kperasi PELATIHAN: Bupati Banjarnegara menyemtkan tanda keada peserta pelatihan kperasi[/caption] “Pemkab mempunyai kewajiban terhadap perkembangan koperasi di Banjarnegara. Praktek di lapangan menjadi tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya,” kata Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo saat membuka pelatihan pengelolaan  koperasi Pelatihan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Usaha Simpan Painjam (USP)  kepada para pengelola koperasi, kemarin. Dengan adanya pelatihan yang digelar tiga hari ini diharapkan mampu membuat pengeloal lebih mengedepankan kejujuran, kedisiplian dan keterbukaan anggotanya, serta kreatif. “Semakin koperasinya sehat, maka koperasi semakin dipercaya, semakin banyak koperasi semakin baik,”lanjutnya. Bupati juga mengajak kepada pengelola koperasi untuk meningkatkan perkembangan koperasi. Jika diperlukan  pemkab akan memberi reward sebagai bentuk motivasi kepada pengelola koperasi. Hal tersebut dipandang penting untuk memberikan motivasi bagi koperasi lainnya. Harapannya pelatihan dimanfaatkan secara jelas, agar bisa menjadi pioner dan bisa ditularkan kepada yang lain. “Muaranya adalah pengentaskan kemiskinan, ini salah satu cara mengurangi kemiskinan dengan memberikan permodalan. Koperasi menjadi media yang tepat, karena disitu dan ada rasa tanggung jawab dari anggota, berbeda dengan hibah yang justru berisiko menambah rasa malas, dan menimbulkan ketersinggungan antar penerima,” tambahnya. Kepala dinas Perindustrian Perdagangan koperasi (Perindakop) dan UMKM Banjarnegara Sri Mastuti mengatakan melalui pelatihan diharapkan pengelola koperasi menjadi lebih kompeten dalam menjalankan fungsinya. Dari pelatihan tersebut  dihrapkan muncul koperasi yang lebih berdaya saing dan profesional dengan tidak meninggalkan jati diri dan prinsip koperasi. “KSP dan USP koperasi merupakan lembaga koperasi yang menghimpun dan menyelurkan dana dari dan untuk anggota, koperasi lain dan atau anggotanya sehingga perlu dikelola secara profesional sesuai prinsip kehati-hatian da kesehatan KSP atau Koperasi, dengan tujuan untuk dapat meningkatkan kepercayaan dan memberi manfaat kepada anggota dan masyarakat,” lanjutnya. Sri Mastuti menambahkan, poin utama yang ditargetkan dalam pelatihan ini adalah pemahaman dan kemampuan pengelola menilai tingkat kesehatan usaha simpan pinjam  yang dijalankannya sehingga bisa terwujud usaha simpan pinjam yang sehat, aman dan terpercaya oleh anggotanya. (uje)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: