Relawan Bencana Digembleng Tiga Hari

Relawan Bencana Digembleng Tiga Hari

PERIKSA : Sekda Cilacap memeriksa peserta Latgab MDMC di alun-alun Wanareja, Jumat (28/9) kemarin. HARYADI/RADARMAS WANAREJA - Relawan bencana yang tergabung dalam Muhammadiyah Disasster Management Centre (MDMC) se Jawa Tengah, digembleng selama tiga hari di Kecamatan Wanareja. Peserta sebanyak 839 orang itu akan melakukan simulasi penangganan bencana. Mulai dari banjir, tanah longsor dan penangganan para pengungsi. Kegiatan ini Jumat (27/9) kemarin dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Farid Ma'ruf di alun-alun Wanareja. Farid mengatakan, latihan bagi relawan ini sangat pentjng untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan dalam hal penangganan bencana. Terlebih potensi bencana di Kabupaten Cilacap sangat tinggi. "Segala bentuk bencana ada di Cilacap. Kecuali gunung meletus," kata dia. Dia menjelaskan, dari 289 desa dan keluarahan, 48,6 persen masuk wilayah rawan bencana atau 138 desa di 20 kecamatan rawan bencana. Di dalamnya adalah Kecamatan Wanareja yang rawan banjir dan longsor. "Ancaman itu berupa banjir, tanah longsor, angin ribut hingga gelombang tinggi atau tsunami," kata dia. Ketua MDMC Jawa Tengah, Naibul Umam Eko Sakti mengatakan, Latihan Gabungan (Latgab) ini akan melakukan dua jenis simulasi bencana. Pertama adalah tanah longsor di Desa Wanareja. Kedua adalah bencana banjir di Desa Sidamulya. Kedua simulasi ini melibatkan warga setempat sebagai korban bencana. "Latihan dalam bentuk simulasi tanah longsor di Desa Wanareja dan banjir di Desa Sidamulya," jelasnya. Latgab ke 5 ini melibatkan 839 peserta dari MDMC kabupaten dan kota se Jawa Tengah. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan, selain melakukan pemetaan, upaya lain yang sudah dilakukannya adalah mengadakan sekolah gunung, dan penanaman pohon di daerah-daerah yang cukup rawan. Diantaranya di Kecamatan Dayeuhluhur dan Wanareja, masing masing sebanyak 1500 pohon. "BMKG memprediksi, musim hujan mulai Bulan Oktober hingga Januari. Selain penanaman pohon dan sekolah gunung, penguatan talud di beberapa wilayah yang rawan longsor juga sudah kita lakukan," jelasnya Jumat (28/9). (har/nas/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: