Rumah Warga di Majenang Roboh Tanpa Sebab

Rusak Pasca Gempa MAJENANG - Rumah milik Sarwono, warga Dusun Bojongsari RT 06 RW 08 Desa Mulyasari, Jumat (22/12) pagi kemarin tiba-tiba ambruk. Rumah semi permanen tersebut rata dengan tanah hingga seluruh perabot dan isinya tidak bisa diselamatkan lagi. Namun kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa, karena pemilik rumah beserta anggota keluarga tengah beraktifitas di luar rumah. "Rumah ambruk tadi (kemarin, red) pagi, sekitar jam delapan," ujar Kepala Desa Mulyasari, Tohari, kemarin. AMBRUK : Rumah warga Desa Mulyasari ambruk karena lapuk. Rumah ini miring setelah diguncang gempa beberapa waktu lalu.istimewa Dia mengatakan, rumah ini sebenarnya sempat mengalami kerusakan dan miring pasca gempa pada 15 Desember lalu. Getaran gempa ini membuat rumah dengan material kayu sebanyak 70 persen bergetar kuat. Akibatnya, rumah nampak miring. Selain itu, rumah ini juga sudah lapuk hinga mudah sekali ambruk meski tidak ada getaran kuat. "Bangunan sudah lapuk," ujar dia. Hasil penyelidikan petugas gabungan kemarin menyebutkan, Sarwono mengalami kerugian sebesar Rp 20 juta. Ini karena seluruh konstruksi rumah ambruk dan merusak perabot dan barang berharga yang ada didalamnya. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara melalui Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono memastikan rumah ambruk ini bukan karena bencana. Namun lebih karena bangunan ini masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). "Kita harus bisa membedakan antara kejadian bencana dengan yang lain. Rumah ini memang masuk kategori RTLH dan sudah lapuk," kata dia. Namun pihaknya tetap berupaya membantu korban dengan mengirimkan bahan makanan seperti beras, mie dan makanan dalam kemasan lainnya. Selain itu juga ada material bangunan berupa kayu, paku dan lainnya. Bantuan ini diharapkan bisa meringangkan beban keluarga dan bisa dipakai untuk mendirikan kembali rumah rusak tersebut. "Bantuan tetap kita berikan," tandasnya. (har/din)

Sumber: