Gunung Slamet Masih Aman Untuk Pendakian
RAMAI: Pendakian ke Gunung Slamet saat ini melalui jalur Bambangan, Kutabawa masih ramai. PURBALINGGA - Kondisi Gunung Merapi dan Semeru yang baru-baru ini erupsi belum berdampak ke Gunung Slamet. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan status Gunung Slamet masih normal. Namun aktifitas di sana tetap dibatasi maksimal 1 kilometer dari kawah. Junior Manager Bisnis Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Bekti menjelaskan, hingga Desember ini sudah ada 23 ribu orang pendaki. Utamanya terhitung dari Oktober 2020 hingga awal Desember 2021 ini. "Pendakian via Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Purbalingga. Saat hendak mendaki, petugas di posko memeriksa dan melihat surat keterangan sehat dan fisik pendaki harus prima serta membawa perlengkapan dan peralatan yang memadai,” ungkapnya, Rabu (8/12). Dia berharap, para pendaki tetap memperhatikan keselamatan pendakian. Misalnya secara teknis saat ini musim hujan. Kondisi jalur pendakian mungkin ada yang licin dan terjal. Petir juga bisa semakin berpotensi menghalangi perjalanan. "Kondisi senyatanya sesuai catatan PVMBG, ketika sudah mendaki dan ada lokasi yang memungkinkan untuk beristirahat sejenak saat hujan, maka sebaiknya berhenti dulu," imbuhnya. https://radarbanyumas.co.id/siaga-merapi-muntahkan-3-awan-panas-sejauh-18-kilometer/ Dia menuturkan, tipikal letusan Gunung Slamet tidak seperti Gunung Merapi dan Semeru. Artinya tidak sehebat Merapi dan Semeru. "Hanya saja, Gunung Slamet bisa sewaktu-waktu berubah kondisinya,” rincinya. Dia kembali mengingatkan kepada semua pendaki, agar tetap mematuhi semua aturan. Misalnya membawa sarana dan prasarana pendakian standar, tidak melakukan perapian yang berpotensi ditinggalkan dan menyebabkan kebakaran. Kemudian meyakinkan jika saat akan mendaki dalam kondisi sehat. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: