Lima Tahun Misem Dibawah Ancaman

Lima Tahun Misem Dibawah Ancaman

MENANGIS : Winarti, yang merupakan ibu dari korban bernama Vivin, menangis saat menjemput jasad anakya di RSUD Margono.Dimas Prabowo/radarmas Cerita ke Tetangga, Bakal Dibunuh BANYUMAS - Peristiwa pembunuhan empat orang di Desa Pasinggangan, Kecamatan Banyumas, memunculkan fakta baru. Ibu dan juga nenek dari para tersangka dan korban, Misem (76), ternyata mengetahui peristiwa pembunuhan yang terjadi di rumahnya. Hal itu dikatakan Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun melalui Kanit III Reskrim Ipda Rizky Adhiansyah. Menurut dia, Misem takut melaporkan lantaran berada di bawah ancaman salah satu tersangka Irvan Firmansyah (32) yang juga cucunya. "Dia (Misem) diancam akan dibunuh kalau bercerita ke tetangganya," katanya. Menurut Rizky, setelah dilakukan penyidikan lebih mendalam, pada hari eksekusi, keempat tersangka sudah merencanakan pembunuhan terhadap empat saudaranya Sugiono (46), Supratno (51), Heri Sutiawan (41), dan Vivin Dwi Loveana (22)."Jadi, Vivin ini sudah termasuk target pembunuhan. Bukan seperti yang dikatakan tersangka Irvan pada pengakuan sebelumnya, yang mengatakan Vivin dibunuh agar tidak diketahui perbuatannya. Ia meminta izin pada ibunya tersangka Saminah dan disetujui," jelasnya. Saat membunuh Supratno (pembunuhan kedua usai Sugiono), Misem mendengar teriakan minta tolong dari rumahnya. Karena curiga, dia menuju rumahnya melewati pintu samping, setelah sebelumnya dia berada di rumah Saminah. Saat membuka pintu, Misem melihat peristiwa mengerikan tersebut. Melihat neneknya masuk ke dalam rumah, Irvan yang saat itu usai membunuh Supratno langsung membekap Misem hingga pingsan, dan salah satu giginya tanggal.Misem kemudian dibawa kembali ke rumah Saminah. Pembunuhan terhadap Heri dan Vivinpun dilanjutkan saat kedua korban pulang ke rumah.Saat Misem pingsan, Irvan berniat hendak membunuh neneknya. Namun niat tersebut dilarang oleh tersangka Achmad Saputra (27), dengan alasan Misem merupakan ibu dari tersangka Saminah. Meski begitu, selama lima tahun Misem dibawah ancaman akan dibunuh oleh Irvan jika memberitahukan kepada tetangganya. "Misem tahu peristiwa pembunuhannya, tapi tidak tahu kalau jasad empat korban dikuburkan di belakang rumahnya. Dan dia memerintahkan tetangganya untuk membersihkan kebun, karena memang sudah banyak rumput alang-alang," jelasnya.Rizky melanjutkan, saat ini kondisi Misem sudah stabil. "Ya meski masih sedih, Misem bisa diajak berkomunikasi," terangnya. Disisi lain, empat jasad korban dijemput keluarganya dari RSUD Margono Soekarjo. Edy anak keempat Misem terlihat menjemput empat jenazah yang dibawa dengan empat mobil ambulan. Ibu kandung Vivin yang juga mantan istri korban Supratno, Winarti, terlihat menangis saat melihat keranda yang berisi jasad anaknya. Namun dia tidak mau berkomentar kepada media. Sementara itu, empat jasad korban langsung dimakamkan. Sebelumnya Kapolsek Banyumas AKP Soetrisno SH bersama sejumlah warga mensalati empat korban di ruang tamu rumah Misem."Mohon keikhlasan untuk mendoakan jenazah dengan Al Fatihah bersama. Semoga khusnul khotimah," pimpin Kapolsek, Kamis (29/8) sebelum dilakukan salat jenazah.Ibu kandung Vivin, Winarti yang hadir saat pemakaman terlihat menangis dan harus dipapah, melihat jasad suami dan anaknya dimakamkan. Terpisah, Kepala Desa Pasinggangan Aris Sugiono menuturkan, keluarga korban telah mengikhlaskan peristiwa kelam tersebut. Terkait dengan penerimaan warga kelak misal pelaku selesai menjalani hukuman, Aris mengatakan belum tahu. "Bagaimana nanti saja. Belum tahu mengenai sanksi sosial terhadap pelaku. Lagi pula, ini masalah keluarga dan keluarga sudah menerima," tandas Aris. (ali/fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: