KDMP Toyareja Terus Bergerak, Masyarakat Masih Salah Paham Soal Koperasi
Gedung Koperasi Desa Merah Putih Toyareja.-Alwi Safrudin/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Koperasi Desa Modern Pangan (KDMP) Toyareja terus berupaya memperkuat perannya dalam membangun ekonomi warga. Meski baru berdiri sejak akhir Mei 2025, koperasi ini sudah memiliki 182 anggota dan menjalankan beberapa unit usaha.
Ketua Pengurus KDMP Toyareja, Lien Purwanti, mengatakan setelah pengurusan legalitas selesai pada Juni, koperasi mulai menjalankan layanan Laku Pandai pada Juli. "Bulan September kami mulai usaha minyak goreng, dan Oktober menambah usaha sembako seperti beras dan gula," ujarnya.
Menurutnya, pasokan dari Bulog belum bisa diakses dengan harga murah. "Kami cek di web Bulog, justru harganya lebih tinggi. Gula dari Bulog sudah Rp17 ribu per kilogram. Padahal koperasi diharapkan bisa memotong mata rantai agar harga lebih terjangkau," ungkapnya.
Untuk itu, KDMP lebih mengoptimalkan usaha dari anggota sendiri, terutama yang sudah berdagang beras dan minyak. "Kami juga survei, Minyakita kurang diminati, jadi kami pilih merek Hemart," tambahnya.
BACA JUGA:7 Desa Jadi Pilot Project Gerai KDMP
Produk koperasi sejauh ini masih dipasarkan antaranggota. Namun, partisipasi masyarakat umum belum maksimal. Lien menyebut, hal ini karena masih banyak warga yang beranggapan koperasi hanya bergerak di bidang simpan pinjam.
"Kami terus sosialisasi sampai ke tingkat RT agar warga tahu KDMP tidak hanya simpan pinjam, tapi juga usaha produktif," jelasnya.
Lien menambahkan, saat ini keuntungan yang diperoleh koperasi belum menutup biaya operasional. Selain itu, pengurus juga terkendala pada microsite Simkopdes yang mewajibkan unggah KTP anggota. "Dari 182 anggota baru 66 yang terinput. Banyak yang masih ragu soal keamanan data," katanya.
Modal koperasi bersumber dari simpanan anggota, dengan simpanan pokok Rp50 ribu dan simpanan wajib Rp5 ribu per bulan. "Toyareja tergolong rendah dibanding desa lain. Tapi kami berkomitmen dari sedikit bisa jadi banyak, tanpa menunggu modal pinjaman bank," tegasnya.
BACA JUGA:Pemetaan Bank untuk KDMP Belum Final, Pengajuan Pinjaman Masih Tertahan
Lien juga menyampaikan, KDMP mendapat kabar baik dari Danantara, yang memberikan modal belanja ke Agrinas, sehingga koperasi tidak perlu mengajukan pembiayaan ke Himbara.
Meski belum memiliki gerai fisik, aktivitas koperasi tetap berjalan. "Sebenarnya tanpa gerai pun koperasi bisa jalan. Nanti pembangunan gerai dilakukan bertahap, karena lahan di Toyareja masih tergolong hijau," kata Lien.
Saat ini KDMP Toyareja telah menjalankan beberapa unit usaha, di antaranya Laku Pandai, sembako, Samsat Budiman, dan Agen BNI. Untuk sembako, sistemnya by order, pengurus berkeliling mengantarkan pesanan ke anggota. "Per RT sudah ada daftar pesanan, jadi koperasi tetap aktif melayani warga," ucapnya.
Lien menegaskan, meski KDMP merupakan program baru yang muncul cukup mendadak, pengurus tetap berkomitmen membangun ekonomi warga. "Kami ingin KDMP benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat Toyareja," tandasnya. (alw)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

