Lebaran di Balik Jeruji Rutan Banjarnegara, Harapan, Doa, dan Rindu yang Tak Terbendung

Lebaran di Balik Jeruji Rutan Banjarnegara, Harapan, Doa, dan Rindu yang Tak Terbendung

Seorang warga binaan Rutan Banjarnegara memeluk hangat keluarganya yang datang saat lebaran.-Rutan Banjarnegara Untuk Radarmas-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Lebaran bagi warga binaan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Banjarnegara bukan sekadar perayaan, tetapi juga pengingat bahwa kasih sayang keluarga tak mengenal batas. Di balik jeruji, gema takbir bercampur harapan untuk lembaran baru, sementara rindu mengalir dalam doa-doa pengampunan.

Sejak pagi, antrean panjang terlihat di ruang Layanan Pemasyarakatan Rutan Banjarnegara. Sebanyak 264 pengunjung dari berbagai daerah datang dengan satu tujuan: bertemu sejenak dengan orang-orang tercinta yang tengah menjalani masa pembinaan. Jeruji besi tak mampu menahan rindu yang membuncah.

Kepala Rutan Banjarnegara, Bima Ganesha Widyadarma mengungkapkan, pihaknya memberikan kelonggaran khusus selama Idulfitri. 

“Kami memahami betapa berharganya momen ini bagi warga binaan dan keluarga mereka. Oleh karena itu, kami memberikan waktu kunjungan ekstra hingga 2 April 2025,” ujarnya, Rabu (2/4/2025).

BACA JUGA:Rutan Banjarnegara Perketat Pengawasan, Seluruh Pegawai dan Warga Binaan Jalani Tes Urine

BACA JUGA:Antisipasi Megathrust, Rutan Banjarnegara Perketat Pengecekan Keamanan Bangunan

Selain kunjungan keluarga, Rutan Banjarnegara juga menggelar salat Id berjamaah serta berbagai kegiatan keagamaan. Bima berharap, momentum ini dapat menjadi titik balik bagi warga binaan untuk memperbaiki diri. 

“Kami ingin momen Lebaran ini menjadi motivasi bagi mereka untuk terus berperilaku baik dan menata masa depan yang lebih baik,” tambahnya.

Di ruang kunjungan, suasana penuh haru. Isak tangis tertahan dan tatapan penuh harap mewarnai pertemuan singkat itu. Momen sungkeman menjadi puncak emosi: pelukan erat, permintaan maaf, dan doa bersama seolah menghapus sekat yang memisahkan.

SR (45), seorang pengunjung yang menempuh perjalanan jauh demi bertemu suaminya yang telah dua tahun menjalani pembinaan, mengungkapkan perasaannya.

“Meski hanya 30 menit, bertemu langsung dengannya di hari Lebaran adalah anugerah. Setidaknya kami bisa melepas rindu dan berdoa bersama,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Pengamanan di Rutan diperketat untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman dan kondusif.

Namun, di balik semua aturan dan prosedur, Lebaran tetap menjadi momen yang penuh makna, menghadirkan harapan bagi mereka yang sedang menata ulang hidupnya di balik jeruji. (jud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: