Bukan Sekadar Jalani Hukuman, Warga Binaan Rutan Banjarnegara Didorong Jadi Wirausahawan
Inspektorat wilayah II saat melakukan kunjungan ke Rutan Banjarnegara.-Pujud Andriastanto/Radar Banyumas-
BANJARNEGARA, RADARBNYUMAS.CO.ID - Rutan Banjarnegara mendadak menjadi sorotan nasional. Bukan karena masalah, melainkan karena warga binaannya justru menunjukkan potensi besar dalam bidang keterampilan dan wirausaha.
Inspektur Wilayah II Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Ian Fidhianto, mengaku terkesan dengan program pembinaan di rutan tersebut.
“Kami datang untuk melakukan audit pembangunan aula dan ruang Balai Latihan Kerja. Tapi kami menemukan hasil karya warga binaan yang luar biasa. Karyanya punya nilai jual dan sangat bermanfaat bagi masa depan mereka setelah bebas,” ujarnya, Sabtu (14/6/2025).
Menurut Ian, Rutan Banjarnegara tidak hanya menahan dan membina, tetapi juga memberikan bekal nyata agar para narapidana bisa kembali ke masyarakat secara produktif dan terhormat.
BACA JUGA:Rutan Banjarnegara Razia Dadakan, Barang Mencurigakan Ditemukan di Kamar Tahanan
“Mereka akan keluar dari sini dengan keterampilan. Artinya, mereka bisa kembali dan diterima masyarakat karena membawa manfaat, bukan sekadar status mantan narapidana,” lanjutnya.
Dalam kunjungannya, Ian turut meninjau langsung sejumlah pelatihan di dalam rutan, mulai dari bengkel motor, jasa cuci kendaraan, seni lukis, kerajinan wayang dari paralon, hingga pelatihan memasak bagi warga binaan perempuan.
Kepala Rutan Banjarnegara, Dodik Harmono, mengatakan bahwa pihaknya memang terus mendorong pembinaan berbasis keterampilan sebagai bekal hidup pasca-pembebasan.
“Salah satu karya unggulan saat ini adalah wayang dari bahan paralon bekas. Masih terus kami sempurnakan agar lebih layak jual,” jelas Dodik.
BACA JUGA:Rutan Banjarnegara Perketat Pengawasan, Seluruh Pegawai dan Warga Binaan Jalani Tes Urine
Dia menambahkan, hasil karya tersebut tidak hanya akan ditampilkan di dalam, tapi juga diperkenalkan ke masyarakat melalui berbagai platform dan kegiatan.
“Kami siapkan strategi promosi. Produk warga binaan akan kami perkenalkan melalui event seperti Car Free Day. Ada wayang, keset, wingko, dan kerajinan lainnya,” katanya.
Langkah ini menurutnya tak hanya soal pemasaran, tetapi juga cara membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap mantan narapidana.
“Kami juga akan gandeng pemda, pelaku UMKM, dan pihak lain agar produk ini masuk ke pasar yang lebih luas,” tambah Dodik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


