BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto Terus Lakukan Inovasi Produk

Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto, Muhammad Ramdhoni (kanan) dalam acara buka puasa bersama awak media, Senin (23/3/2025).-DENI ARIFIANTO/RADARMAS-
Dorong Penggunaan JMO dan Kepesertaan Pekerja Informal
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Berbagai inovasi produk terus dilakukan oleh kantor BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto. Salah satunya adalah mensosialisasikan manfaat tambahan dari kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk kredit rumah.
Topik di atas menjadi salah satu hal yang disampaikan Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto, Muhammad Ramdhoni, dalam ngobrol santai bersama awak media, Senin (23/3/2025) sore.
Sambil menunggu waktu berbuka puasa, Doni menyampaikan manfaat tambahan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Bagi peserta yang belum memiliki rumah dan sudah tercatat menjadi peserta dapat mengajukan kredit untuk memiliki rumah.
"Bahkan apabila peserta belum memiliki dana untuk uang muka BPJS bisa memfasilitasi untuk dua kredit sekaligus," ujar Doni.
BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan Dukung Banyumas Job Fair 2025
Pertama kredit untuk uang muka dan setelah lunas lanjut untuk kredit cicilan rumah. Caranya cukup mudah peserta tinggal mengajukan aplikasi ke bank yg dimaui konsumen. Nantinya mereka akan mendapatkan suku bunga yg lebih rendah dibanding konsumen lain.
BPJS Ketenagakerjaan juga sedang menggencarkan peserta untuk menggunakan aplikasi Jamsostek Mobile atau JMO. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan dengan mendownload aplikasi ini dari play store maupun app store. Peserta dapat memantau berapa saldo JMO mereka maupun melihat besaran upah dari perusahaan ataupun pemberi kerja.
"Dengan aplikasi JMO, peserta juga bisa mendaftarkan tetangga atau seseorang di sekitar. Misal asisten rumah tangga, petugas kebersihan security, dan lain-lain," tambah Doni.
Selain itu Doni juga mengungkapkan harapannya, agar nantinya pemerintah juga bisa mengadakan semacam PBI (penerima bantuan iuran) seperti yang diberikan untuk peserta BPJS Kesehatan.
"Nantinya yang semacam PBI bisa dialokasikan kepada tenaga kerja informal, karena mereka butuh bantuan pembiayaan dari pemerintah," harap Doni.
Salah satu yang membutuhkan bantuan segera adalah pekerja sektor informal seperti penderes. Dari sekitar 14.000 penderes, yang terdaftar baru sekitar enam sampai tujuh ribuan orang. Padahal risiko mereka tergolong tinggi, bahkan empat orang penderes mengalami musibah dalam kurun waktu tiga bulan belakangan ini. Hal membutuhkan penanganan segera.
Sementara ini inovasi yang dapat dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto adalah menghimpun dana dari penderes.
Pada saat mereka menyetorkan produk akan langsung dipotong untuk dijadikan tabungan yang nantinya digunakan untuk iur BPJS sebesar Rp 16.800 perbulan. Jika diminta langsung sebesar itu kemungkinan besar mereka akan keberatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: