Permintaan Produk UMKM Melejit, Omzet Tembus Rp 1 Miliar

Produk lokal Banjarnegara mulai banyak diminati sebagai bingkisan Lebaran.-PUJUD/RADARMAS-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Menjelang Lebaran tahun ini, produk lokal dari pelaku UMKM Banjarnegara mengalami lonjakan permintaan yang signifikan. Ribuan paket bingkisan Lebaran berisi produk-produk khas Banjarnegara terjual, dengan total omzet mencapai Rp 1 miliar.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Banjarnegara, Adi Cahyono mengungkapkan, tahun ini sebanyak 7.471 paket parcel produk lokal telah terjual. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 800 juta.
“Peningkatan omzet ini menjadi kabar baik bagi UMKM Banjarnegara. Namun, tantangan ke depan adalah bagaimana mempertahankan kualitas agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas,” kata Adi, Rabu (26/3/2025).
Bingkisan Lebaran yang dijual berisi berbagai produk khas Banjarnegara, mulai dari keripik kentang, keripik tempe, kopi robusta dan arabika, hingga gula semut, carica, sale pisang, rengginang, dan aneka olahan salak. Tidak hanya itu, parcel juga dikemas dalam keranjang bambu hasil kerajinan tangan lokal, menambah daya tarik bagi pembeli.
BACA JUGA:Tambahan 89.625 Tabung LPG 3 Kg, Pastikan Pasokan Aman Jelang Lebaran
BACA JUGA:DPUPR Siagakan Alat Berat dan Tim Reaksi Cepat Antisipasi Arus Mudik Lebaran
Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana, menilai bahwa perkembangan UMKM saat ini harus didukung oleh semua pihak, termasuk pemerintah dan pelaku usaha besar.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah adalah mendorong instansi pemerintah, BUMN, dan BUMD untuk memprioritaskan produk lokal dalam pengadaan mereka.
“Kami ingin produk UMKM Banjarnegara semakin dikenal luas, tidak hanya di dalam daerah tetapi juga secara nasional, bahkan internasional. Oleh karena itu, kami terus berupaya memberikan pelatihan, mendukung digitalisasi, serta memperluas akses pemasaran,” ujar Amalia.
Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) UMKM Banjarnegara sebagai pusat edukasi, pelatihan, dan pemasaran.
Selain itu, pemerintah juga telah meluncurkan aplikasi toko online lokal bernama APIKBOS untuk memperluas jangkauan pemasaran produk UMKM.
“Dengan adanya digitalisasi melalui APIKBOS dan berbagai program pendampingan lainnya, kami optimistis UMKM Banjarnegara bisa naik kelas dan bersaing dengan produk dari daerah lain,” tambah Amalia.
Dengan tren positif ini, para pelaku UMKM di Banjarnegara diharapkan mampu mempertahankan momentum, meningkatkan kualitas produk, serta memanfaatkan teknologi untuk memperluas pasar mereka. (jud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: