Riyadi, Seniman Kebumen Ubah Pelepah Pisang Menjadi Karya Seni

Riyadi, Seniman Kebumen Ubah Pelepah Pisang Menjadi Karya Seni

KARYA SENI: Riyadie, saat mengerjakan sebuah lukisan dari pelepah pisang di Kandank Seni yang menjadi rumah produksinya.-IMAM WAHYUDI/RADAR BANYUMAS -

KEBUMEN, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pelepah pisang atau kulit pohon pisang kering bagi sebagian orang mungkin dianggap tidak ada manfaatnya. Tetapi ditangan Riyadie warga  RT  01 RW  05 Desa/ Kecamatan Pejagoan ini,Pelepah pisang bisa diubah menjadi sebuah karya seni yang luar biasa dan bernilai jutaan rupiah.

Seperti terlihat dirumah produksinya yang diberi nama "Kandank Seni", beragam hasil karya lukisan dari Pelepah pisang terpajang. Di sinilah Riyadie setiap harinya menuangkan jiwa seninya melalui karya lukisan Pelepah pisang.
 
Setiap lukisan buatannya, ia memanfaatkan Pelepah pisang yang memiliki  warna khas coklat. Setiap detail lukisan dibuat menggunakan Pelepah pisang yang dipotong dan ditempel sesuai dengan gradasi warna hinga membentuk aneka lukisan yang indah.

Melukis dengan Pelepah pisang terinspirasi  saat dirinya melihat pameran lukisan di Yogyakarta pada tahun 1990an. Ada karya seni kolase dari Pelepah pisang yang menarik perhatiannya.

Dirinya pun sempat mencobanya, namun baru empat tahun terakhir dirinya fokus untuk menggeluti bidang tersebut.

Sejak saat itulah Riyadie mulai mencoba membuat lukisan dari Pelepah pisang yang tidak sekedar menempel tapi dengan sentuhan yang berbeda.

"Saya terinspirasi dari situ, lalu saya kembangkan tidak hanya menempel seperti kolase tapi saya serut saya tekstur dan sebagainya dan akhirnya saya mencoba dan jadi. Karena punya pekerjaan lain jadi baru  empat tahun ini lah saya mulai fokus membuat lukisan dari Pelepah pisang," kata  Riadie di Galeri Lukisanya, Sabtu (8/1).

Riyadie mengaku memilih melukis dengan media Pelepah pisang karena selain mudah didapatkan disekitar pekarangan.

Menurutnya lukisan dengan bahan baku Pelepah pisang juga ramah lingkungan. Sedangkan untuk menempel potongan Pelepah pisang Riyadie menggunakan lem putih agar melekat kuat pada media lukis.

"Ya pertimbangannya bahan baku mudah di dapatkan dan menurut saya lukisan dari Pelepah pisang  ini unik," paparnya.

Menurutnya untuk membuat lukisan Pelepah pisang tidak memerlukan keahlian khusus, namun dalam tiap karyanya membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Untuk mengerjakan satu lukisan dibutuhkan waktu 1 hingga 2 bulan tergantung besar kecil dan tingkat kerumitan lukisan.

"Untuk sketsanya kita juga bisa ngeblat atau menjiplak cuma dalam menempel tiap helai pelepah nya ini perlu kesabaran dan adanya sedikit insting seni," ujarnya.

Riyadie menuturkan jika hasil karyanya sudah banyak dikoleksi oleh penggemar seni lukis, bahkan beberapa tokoh dana politikus Kebumen seperti bupati dan wakil bupati Kebumen pernah memesan lukisan buatannya. Hasil karyanya yang sudah terjual senilai 5-15 juta rupiah.

"Beberapa tokoh di Kebumen sudah pernah ada yang beli, Pak Bupati Ibu Wakil dan beberapa pejabat daerah juga ada, kita juga sudah dua kali ikut pameran di Jakarta dan ternyata banyak peminatnya," ungkap Riyadie.

Adapun salah satu karyanya  yang masih dikoleksi dan terpajang di galerinya saat ini adalah Lukisan Presiden pertama RI, Soekarno yang sedang menunggang kuda. Selain itu ada beberapa lukisan karya Riyadie yaitu kaligrafi arab, lukisan ikan, naga, pemandangan alam dan masih banyak lainnya.

Riyadie menuturkan jika dirinya siap jika para penggemar lukisan ini, ingin  fotonya dilukis dengan Pelepah pisang. Untuk melukis foto diakuinya  perlu lebih hati - hati karena harus persis menyerupai aslinya. Berbeda dengan melukis pemandangan alam dimana dirinya lebih bebas dalam berekspresi.

"Kalau mau pesen foto juga bisa saya buatkan tinggal kirim fotonya, cuma nggak bisa buru-buru karena pengerjaanya lumayan lama karena lebih detail prosesnya," ucapnya. (mam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: