Pendakian Tektok Gunung Slamet Via Pos Bambangan Dilarang, Pendaki Biasa Naik 200 Orang Per Hari
Setiap musim libur panjang dan libur tertentu, pendakian Gunung Slamet lewat Bambangan selalu diminati.-Dok Amarullah Nurcahyo/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Libur natal dan tahun baru lumayan berpengaruh pada jumlah pendakian Gunung Slamet lewat Dukuh Bambangan Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja. Sejak Kamis 26 Desember kenaikan mulai terasa, perhari bisa mencapai 150-200 orang pendaki.
Koordinator Pos Pendakian Bambangan, Saiful Amri, Senin 30 Desember 2024 menjelaskan, meski jumlah pendaki meningkat, namun pendakian tektok tetap dilarang sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.
"Faktor cuaca menjadi salah satu faktor yang melarang pendakian tektok, tanpa melarang pendakian reguler biasa," ungkapnya.
Pendakian tektok adalah kegiatan mendaki gunung yang dilakukan dalam satu hari tanpa menginap. Gaya pendakian ini populer di kalangan pendaki yang ingin mendaki dengan cepat dan efisien, terutama untuk gunung dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh.
BACA JUGA:Butuh 5 Jam Evakuasi, Vio Pendaki yang Tersesat di Gunung Slamet Pilih Turun Jalan Kaki
BACA JUGA:Tak Sampai 24 Jam, Vio Pendaki yang Hilang di Gunung Slamet Berhasil Ditemukan Dalam Kondisi Sadar
Peningkatan ini juga harus memicu kewaspadaan pengelola pendakian. Semua pendaki harus patuh aturan main pendakian. Perlengkapan dan kondisi kesehatan menjadi syarat pendakian.
“Hari biasa jumlah pendaki hanya puluhan, tapi selama Nataru dan larangan tektok ini jumlahnya melonjak. Mungkin karena liburan panjang,” ujar Saiful.
Gunung Slamet saat ini berada pada status waspada II, sehingga pendakian terbatas hingga radius 2 kilometer dari puncak kawah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: