Banner v.2
Banner v.1

Jadi Episentrum Kuliner dan Kegiatan Anak Muda, Pemkab Tawarkan Konsep Baru untuk Pengelolaan Aset Kebondalem

Jadi Episentrum Kuliner dan Kegiatan Anak Muda, Pemkab Tawarkan Konsep Baru untuk Pengelolaan Aset Kebondalem

Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono.-JUNI R/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Banyumas, sudah mempunyai konsep untuk pengembangan dan pemanfaatan aset Kebondalem. Pusat kuliner dan kegiatan anak muda, jadi konsep yang bakal ditawarkan ke investor nantinya untuk pengembangan Kebondalem

"Saya ingin teman-teman yang sudah bergiat UMKM disitu nanti akan tetap kita akomodir. Keinginan Pemda, konsepnya disitu sebagai pusat kuliner dan tempat olahraga untuk anak-anak muda misalkan Mini Soccer, Bowling, atau Skate Board," kata Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono.

Ia menuturkan, konsep tersebut sifatnya fleksibel. Investor nanti bisa mengadopsi konsep itu atau sudah punya konsep sendiri.

"Tapi kan tergantung dengan investor, bahkan saya sudah membuat konsep begini kalau investornya hanya mau untuk kuliner yang menengah atas itu  yang menghasilkan uang maka yang UMKM itu menjadi tanggung jawab kita. Jadi saya tidak memaksakan kamu harus seperti ini, saya punya konsep seperti ini, coba kamu bikin oeremganaan DED sesuai konsep yang saya buat," jelasnya.

Ia mempunyai pandangan, ada kekeliruan jika Pemda membuat DED kemudian ditawarkan ke investor. Menurutnya, investor sudah mempunyai konsep dan hitungan sendiri.


Sejumlah pelajar berkumpul di salah satu sudut Kawasan Kebondalem Purwokerto.-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-

"Investor kan sudah punya hitungan, ini rugi atau untung mereka pasti inginnya untung. Jadi saya punya konsep seperti ini jadi silahkan terjemahkan, jadi investor yang masuk nanti membuat DED, perencanaan, kemudian kita adakan beauty contest mana yang paling menguntungkan Pemda dan masyarakat," paparnya.

Soal pengembangan Kebondalem ia menyebut, sudah banyak calon investor yang tertarik. Ia menuturkan, tetap ingin pengembangan Kebondalem menjadi sentra kuliner dan pusat kegiatan anak muda. Mirip M - Bloc space. Yang ada di Jakarta Selatan itu.

"Saya punya konsep yang mungkin agak berbeda, kalau dulu investor kan menyewa. Mungkin yang akan disewa misalkan itu Metro karena sudah ada bangunan tinggal renovasi itu susah. Kalau yang lahan kosong nanti konsepnya saya kerjasama, nilai PAD belum ada saya hitung misal PT. Amin mau investasi disitu nilai investasinya dengan lahan Rp 100 miliar misalkan."

"Asetnya Pemda ada berapa aset itu tanah, kemudian fasum katakanlah Rp 30 miliar, investasinya investor itu nilainya Rp 70 miliar Pemda dapat bagi hasil 30 persen atau membuat perusahaan baru atau ada perjanjian itu diperbolehkan. Kita punya saham 30 persen, pendapatannya dari mana retribusi. Retribusi itu wajib tanahnya pemda, dibayar oleh PT itu yang didalamnya ada Pemda," sambungnya.

Dengan skema tersebut ia menyakini, bisa menjadi potensi untuk meningkatkan PAD. Terlebih dengan lokasi Kebondalem yang strategis, membuat banyak investor tertarik.

"Bagi hasil keuntungannya misalnya tadi 30 persen, saya tidak mau 30 persen. 30 persen itu saham atas asetnya pemda yang dirupiahkan, nah terus saya bilang Lu kan kalau ga kerjasama sama dengan (Pemda) lu kaga bisa dong. Saya minta good will, minimnya 5 persen kalau kita punya aset dinilai 30 persen saya mintanya minim 35 tambah good willnya kan minim-minimnya 5 persen harapannya itu, begitu ini meningkat-meningkat, ya pendapatannya otomatis naik-naik," ucapnya.

Soal risiko tidak ia sebut, menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam sebuah usaha. Tetapi ia yakin, dengan skema yang matang dan investor yang berpengalaman risiko bisa diminimalisir.

"Ada risiko, ada apabila ini tidak laku ini bagian dari risiko. Tapi saya yakin investor yang mau investasi disitu sudah menghitung dengan kelayakannya," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: